Pages

Monday, August 11, 2008

sholat dan sehat

"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (al-‘Ankabut : 45) 29:45

Sedikit me-logika-kan apa yang bisa dijadikan logika. Pernah membaca buku yang menjelaskan tentang manfaat sholat bagi tubuh manusia? pribadi, saya belum pernah. Tahu dengan televisi? pernah menonton televisi? apa hubungan televisi dengan tulisan ini? mari mencoba memutar otak untuk sekedar menghubungkan antara sholat-kesehatan- dan televisi.

Beberapa waktu yang lalu, saya lupa kapan tepatnya. Seorang kakak tingkat saya, satu jurusan pernah berkata "sujudnya kita, bisa membuang energi-energi negatif yang ada...." saya lupa kelanjutannya. Ia mendapat informasi itu dari buku dan hingga saat ini, saya belum pernah membaca buku itu.

Lama berselang, tak saya dengar lagi apa-apa yang membicarakan tentang 'hubungan sholat dengan kesehatan manusia yang menjalankannya dengan sesungguhnya'. Hingga, suatu malam saya melihat di televisi yang kira-kira begini "ketik Reg (spasi) Sholat", lalu kirim ke bla... bla... bla, seperti biasa saya lupa kelanjutannya. Beliau yang meng-klankan berkata bahwasannya sujud yang thu'maninah, dapat menghilangkan energi-energi atau apa itu yang namanya negatif-negatif yang ada di kepala...

O..o..o pikiran ini mulai berkerja, mencoba mencari benang merah dari apa yang Allah firmankan di dalam Al Qur'an. Lalu, pantas saja Allah berfirman "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar....", bagaimana tidak, karena ketika seorang manusia sujud di dalam sholatnya, semua hal-hal yang negatif yang bersarang di kepala, mereda atau bahkan hilang di dalam sujudnya.

Lama, mencoba menghubungkan antara benang yang satu dengan benang yang lainnya, ada sebuah catatan kecil yang harus digaris bawahi. Semua hal yang negatif tersebut bisa mereda atau bahkan hilang, bila di dalam sholatnya, anak manusia tersebut melakukannya dengan khusyuk, menjalankan setiap gerak dalam sholatnya dengan 'thu'maninah', maka dengan begitu perbuatan keji dan munkar dapat ia cegah dengan sendirinya.

Tapi, bila dalam keseharian kita temukan manusia yang mencaci maki, yang korupsi, yang berlaku dzalim pada sesama, yang kerjanya menggosipkan manusia yang lainnya, maka sholatnya belum dapat mencegahnya dari melakukan perbuatan keji dan munkar. Pada kesimpulan akhirnya, bisa jadi manusia itu tidak thu'maninah di dalam sholatnya, tidak khusuk dalam menjalankannya.

Wallahualam bishawab