Masa lalu, masa kini dan nanti. Berbahagialah, berjalanlah dengan ikhlas, bernafaslah dengan penuh syukur, berserah dirilah. Ujian terberat, terbesar itu ada pada diri, pada hati.
Sunday, October 30, 2011
Time to say goodbye, denting penggorengan
Sunday, October 16, 2011
short conversation with Cred the lizard
Thursday, October 13, 2011
Heart this is hard to be hurt
Tuesday, October 11, 2011
Karena ia tidak akan pernah sama
Saya, salah satu dari sekian banyak hamba yang berada di bumi ini, yang terkadang membuat gelap mata dan melenakan manusia yang menghuni di dalamnya, termasuk saya.
Sore itu, wanita paling cantik, paling memesona di dunia itu menelepon saya. Katanya “de tadi ibu kirim uang” yah, lagi-lagi soal uang. Lagi-lagi kiriman uang. Lalu “minggu ini pulang gak?”, hah pulang waduh gimana ini, “jeb…jeb…jeb” dirasa pisau kata-kata itu menghujam dalam, hingga membekas di dalam hati dan alam pikiran.
Bingung, bagaimana harus menjawabnya. Entahlah, setahu saya beberapa tahun yang lalu saya merupakan satu dari sekian banyak anak manusia yang ahli dalam membuat alasan. Dan sekarang, sedikit demi sedikit keahlian itu mulai hilang, mungkin, saya juga tidak tahu pasti.
“gak bisa bu, kalau pulang gimana dengan Tugas Akhirnya” begitu jawab saya sekenanya, wanita cantik paruh baya itu diam, kemudian “oh, ya sudah kalau nggak pulang”, telekomunikasi pun terputus setelah wanita cantik itu menutupnya dengan salam.
Saya tidak lagi pandai memberi alasan, setelah ibu saya itu selalu berkata “…nanti kalau sudah menikah, bisa tambah jarang pulang de”, begitu selalu beliau berkata pada saya. Saya hanya terdiam, memejamkan mata, ibu selalu begitu, menjelang kepulangan saya, serta merta ia menyelinap masuk ke kamar belakang, atau lebih tepatnya kamar belakang plus gudang, gudang barang-barang hasil kreatifitas wanita paruh baya itu.
Beliau berbaring, antara tertidur dengan tersadar. Mulai bercerita, berkisah, terkadang mengurai isak tangisnya pada akhirnya. Dan saya kembali hanya bisa terdiam, mendengarkan. Dari wanita yang satu ini, saya banyak belajar, bagaimana wanita bisa menjadi begitu kuat, bagaimana tiba-tiba ia bisa menjadi begitu lemah, dan saya hanya bisa terdiam.
Mengapa manusia harus menikah? Karena itu sunnah, sudah ditentukan di dalam Al Qur’an manusia diciptakan berpasang-pasangan. Mengapa tidak lelaki semua? Atau wanita semua yang menghuni dunia? Tidak bisa seperti itu agaknya. Mengapa harus menikah? Pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang di kepala sejak beberapa tahun yang lalu.
Saya tidak ingin menikah, begitu awalnya, sampai mencari-cari alasan agar keinginan saya bisa terkabulkan. Tapi tak bisa, tapi tak dapat, manusia yang genap diennya saja belum tentu masuk surga Nya, bagaimana dengan yang diennya masih separuh seperti saya. Dan keduaorang tua saya, tidak ada setuju-setujunya dengan ide gila yang ada di kepala saya.
Akhirnya, beberapa tahun berikutnya, dengan berat hati, bertarung dengan apa yang ada di dalam diri, kemudian berkata, di atas sejadah tua “saya akan menikah ya Rabb, saya akan menikah, tetapi, dengan hamba Mu yang mencintai Mu, yang mematuhi perintah Mu dan menjauhi larangan Mu”. Dengan berat hati, dengan berat hati.
Dan beberapa bulan belakangan ini, ibu selalu berkata seperti itu, terkadang ayah pun begitu “kalau sudah nikah, nanti pasti susah kalau mau pulang de”, begitu selalu. “Arrrgggghhhhhhhh” saya masih ingin bersama ibu, masih ingin menjahili ayah, masih ingin menggoda ibu. “Memang kalau sudah nikah gak bisa cep? Bisa kali cep” begitu teman-teman, orang-orang di sekeliling saya berkata . Berbeda, tidak akan sama, berbeda.
Mengapa harus menikah ya Allah, kenapa harus menikah?
Monday, August 22, 2011
contemplated, August 22, 2011
Tidak ada yang dapat memilih takdir awal mereka sebagai seorang anak manusia.
Tuesday, May 24, 2011
When i say - can i u lend me some money-
after all the battle and the war, i am still the queen of my dome dido said that in This land is mine
look how jason mraz said that -to hold your own, knows your name and gone your on way.
listen when celine dion sing in Il divo -to follow your heart let the light led trough the darkness-
Saturday, May 7, 2011
Mahasiswa lama, jangan hilang ORIENTASI nya
Tuesday, May 3, 2011
Masih merupakan fakta tentang mahasiswa
Sunday, May 1, 2011
Ini tentang mahasiswa
Sunday, April 17, 2011
Jangan pernah ada kata -rencana terakhir-
Saturday, March 12, 2011
Kuliah tapi -ngutang-, mungkin gak ya???
Wednesday, March 9, 2011
Belajar dari langit
Tuesday, March 8, 2011
I still can barely remember my past
Everything seems to disappear so fast
But I recall being jealous and alone
Gazing at the dreams going by
I started my life when you knocked on the door
Found something inside I didn't dare to ignore
Now I do believe in flowers on the moon
I'll swim beside the golden tide
You crashed by the gate
Captured my fate
Salvation
My eyes couldn't see
I hardly breathed
I was diving so deep
Salvation
I'm down in the study holding on to my luck
Will you still love me when I call you up?
I gave you my body, the power over me
Come on, bring out the best in me
You crashed by the gate
Captured my fate
Salvation
My eyes couldn't see
I hardly breathed
My heart was asleep
Salvation
Some will get broken
Others will get lucky like me meeting you
Don't pass me by
You crashed by the gate
Captured my fate
Salvation
My eyes couldn't see
I hardly breathed
I was down on my knees
Salvation
Some will get broken
Others will get lucky like me meeting you
Don't pass me by
Spending My Time
I see the sky, it's so beautiful and blue
The TV's on, but the only thing showing
Is a picture of you
Oh I get up and make myself some coffee
I try to read a bit but the story's too thin
I thank the lord above that you're not here to see me
In this shape I'm in
Spending my time watching the days go by
Feeling so small I stare at the wall
Hoping that you think of me too
I'm spending my time
I try to call but I don't know what to tell you
I leave a kiss on your answering machine
Oh help me please, is there someone who can make me
Wake up from this dream?
Spending my time watching the days go by
Feeling so small I stare at the wall
Hoping that you think of me too
I'm spending my time (spending my time)
Watching the sun go down
I fall asleep to the sound of "Tears of a clown"
A prayer gone blind
I'm spending my time
My friends keep telling me
"Hey life will go on"
Time will make sure I get over you oh
This silly game of love
You play, you win, only to lose
Spending my time watching the days go by
Feeling so small I stare at the wall
Hoping that you think of me too
I'm spending my time (spending my time)
Watching the sun go down
I fall asleep to the sound of "Tears of a clown"
A prayer gone blind
I'm spending my time
Monday, December 13, 2010
Surat elektronik untuk Mu
bisa kan saya meminta pada Nya
Ya Allah, surat ini surat permohonan yang kesekian dari saya, sefta marisa dwipasari.
Ya Rabb, izinkan saya bersamanya, saya mohon

Ya Rabb, mohon jangan ambil dia dari saya, saya mohon
Tolonglah
Berikan saya dan dia kesempatan
Kesempatan agar semua tidak berakhir sia-sia
Tidaklah saya membutuhkan harta meskipun banyak anak manusia yang memilikinya.
Tidaklah saya mau harta, karena tentram jiwa dan ketenangan itu hilang sebagai alat bayar bagi harta dunia yang tiba-tiba ada.
Tidak lah saya mau memiliki itu semua, tapi bukan karena saya tidak membutuhkannya
Rezeki sudah Engkau yang menjaminnya, rezeki saya sudah ada, sudah Engkau catatkan di sana, di Lauh Mahfudz nun jauh di sana. Di tempat yang saya tidak ketahui keberadaannya.
Saya mohon Tuhan ku, Rabb ku Yang Maha Mengabulkan segala doa, Yang Maha kuasa mengampuni segala dosa. Aku mohon pada Mu Yang Menggenggam jiwa ku dan jiwa nya. Berikan kesembuhan pada Nya, berikan kami kesempatan yang kedua, aku tidak mau ini berakhir sia-sia, saya tidak berharap ini berakhir pada penyesalan yang berkepanjangan selama hidup saya.
Saya mohon ya RAbb
Surat elektronik ini saya tuliskan, saya gunakan teknologi tercanggih abad ini untuk menyentuh Arasy Mu. Meskipun saya tahu, Engkau mampu membaca isi hati. Tapi, aku memohon ya Rabb, kembalikan dia pada saya, kembalikan dia seperti semula, seperti pertama kali saya jumpai ia di suatu pagi yang cerah.
Saya mohon ya Rabb
Sembuhkan dia dari sakitnya
Lancarkan operasinya
Berikan saya kesempatan untuk membawanya
Untuk membawanya bersama saya ya RAbb
Tapi, bila ketentuan Mu tidak seperti yang saya harapkan
Saya mohon ya Rabb
Tanamkan kesabaran itu pada diri saya ya Rabb
Kesabaran bila nanti saya harus kembali kehilangan
Tapi, Tuhanku
Rabbku
Allah Yang Maha kuasa atas segala sesuatu
izinkan aku memohon
boleh kan saya meminta
saya mengiba
saya mengemis
saya berlutut
saya bersimpuh dengan peluh hina ya Allah
dalam gemetaran jari-jemari
dalam air mata yang tertahan
Saya mohon, kembali kan ia pada saya ya RAbb
saya mohon ya Allah
saya mohon tidak dalam keputusasaan, tapi dalam rasa penuh pengharapan agar Engkau Mengabulkan.
Kembali kan dia pada saya ya Rabb
Tolonglah, saya mohon ya Rabb
Tuesday, November 23, 2010
Terbirit-birit, terkencing-kecing
Monday, November 22, 2010
Maut saya rasa begitu dekat
Thursday, September 2, 2010
Ada apa dengan negeri ini
Friday, August 27, 2010
Ini tentang jaman Dulu, saya belum kalah
Dulu, pikir-pikir puasa itu ya menahan lapar dan dahaga. Tahapan paling berat menahan lidah, mata, hati dan telinga dari mengomentari orang-orang yang agak-agak aneh. Hingga akhirnya itu manusia-manusia ciptaan Allah, menjadi bahan berita layaknya selebrita.
Tahapan lain adalah sabar dan menahan amarah. Ketika memang ada sudut-sudut kosong yang dimanfaatkan oleh si setan untuk memancing titik kesabaran untuk sampai di ambang batas. Lalu berusaha menggeser-geser paradigma, agar akal pikiran saya berkata bahwa 'kesabaran ada batasnya', hingga rasa amarah itu tiba dan muncul ke muka. Tapi, nampaknya masih bisa lulus, meskipun tersendat-sendat, tergopoh-gopoh sembari terengah-engah
Tahun ini
Semakin bertambah usia, bahan uji mengenai apa dan seperti apa inti dari berpuasa, semakin berat dirasa
Mungkin saya tidak lulus untuk ujian tahun ini, dan harus mengulang di tahun depan
Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah saya diberikan untuk mengulang ujian tahun depan????
Belum tentu, definetly not sure
Seorang teman
tahun lalu, dia masih bersama dengan saya dan rekan-rekan yang lainnya
merasakan buka puasa bersama, di rumahnya
tapi tahun ini, dia sudah mendahului kami semua
kita memang tidak pernah tahu akan usia
bisa jadi, puasa tahun ini menjadi yang terakhir bagi saya atau kamu atau kalian atau manusia yang lainnya
bahan uji tahun ini memang luar biasa, semua dirasa menyerang dari segala sudut kosong yang ada
Setan-setan itu nampak berpesta pora ketika saya sedang berusaha
tidak dengan terengah-engah, tetapi saya mulai merangkak, saya merasa kewalahan, saya hampir kalah
Dulu saya berada pada kursi penonton, hanya memperhatikan, menjadi komentator yang berlagak bijak dengan bahasa-bahasa tidak jelas dan seolah-olah saya mengerti tentang panggung kehidupan yang saya tonton
Sekarang, beberapa bulan terakhir ini
saya menjadi pemainnya
saya merasakan cemoohan penonton akan peran yang saya lakoni
mencoba memperbaiki, saya hampir tenggelam dalam gelap
Tahun ini
Puasa yang sesungguhnya
Harusnya saya bisa bertahan di tengah terjangan setan-setan yang berusaha mendobrak dinding-dinding keimanan saya
Tahun ini saya baru tahu puasa yang sebenarnya itu seperti apa, tepat ketika semua bahan uji itu dihadapkan pada saya
Inilah ujian yang sesungguhnya bagi saya
Inilah tentang menahan nafsu yang sebenarnya
Mungkin inilah hakikat yang sebenarnya dari menahan nafsu itu
Saya tidak mau kalah
Tapi, bila memang saya kalah, biarkan saya kalah dengan terhormat
Biarkan saya kalah setelah saya berusaha dengan semua energi dari keimanan yang tersisa
Tapi saya belum kalah
Setidaknya ya Rabb
Berikan saya kesempatan untuk kembali
Sebelum malaikat maut Mu menjemput saya suatu hari nanti