Dulu, pikir-pikir puasa itu ya menahan lapar dan dahaga. Tahapan paling berat menahan lidah, mata, hati dan telinga dari mengomentari orang-orang yang agak-agak aneh. Hingga akhirnya itu manusia-manusia ciptaan Allah, menjadi bahan berita layaknya selebrita.
Tahapan lain adalah sabar dan menahan amarah. Ketika memang ada sudut-sudut kosong yang dimanfaatkan oleh si setan untuk memancing titik kesabaran untuk sampai di ambang batas. Lalu berusaha menggeser-geser paradigma, agar akal pikiran saya berkata bahwa 'kesabaran ada batasnya', hingga rasa amarah itu tiba dan muncul ke muka. Tapi, nampaknya masih bisa lulus, meskipun tersendat-sendat, tergopoh-gopoh sembari terengah-engah
Tahun ini
Semakin bertambah usia, bahan uji mengenai apa dan seperti apa inti dari berpuasa, semakin berat dirasa
Mungkin saya tidak lulus untuk ujian tahun ini, dan harus mengulang di tahun depan
Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah saya diberikan untuk mengulang ujian tahun depan????
Belum tentu, definetly not sure
Seorang teman
tahun lalu, dia masih bersama dengan saya dan rekan-rekan yang lainnya
merasakan buka puasa bersama, di rumahnya
tapi tahun ini, dia sudah mendahului kami semua
kita memang tidak pernah tahu akan usia
bisa jadi, puasa tahun ini menjadi yang terakhir bagi saya atau kamu atau kalian atau manusia yang lainnya
bahan uji tahun ini memang luar biasa, semua dirasa menyerang dari segala sudut kosong yang ada
Setan-setan itu nampak berpesta pora ketika saya sedang berusaha
tidak dengan terengah-engah, tetapi saya mulai merangkak, saya merasa kewalahan, saya hampir kalah
Dulu saya berada pada kursi penonton, hanya memperhatikan, menjadi komentator yang berlagak bijak dengan bahasa-bahasa tidak jelas dan seolah-olah saya mengerti tentang panggung kehidupan yang saya tonton
Sekarang, beberapa bulan terakhir ini
saya menjadi pemainnya
saya merasakan cemoohan penonton akan peran yang saya lakoni
mencoba memperbaiki, saya hampir tenggelam dalam gelap
Tahun ini
Puasa yang sesungguhnya
Harusnya saya bisa bertahan di tengah terjangan setan-setan yang berusaha mendobrak dinding-dinding keimanan saya
Tahun ini saya baru tahu puasa yang sebenarnya itu seperti apa, tepat ketika semua bahan uji itu dihadapkan pada saya
Inilah ujian yang sesungguhnya bagi saya
Inilah tentang menahan nafsu yang sebenarnya
Mungkin inilah hakikat yang sebenarnya dari menahan nafsu itu
Saya tidak mau kalah
Tapi, bila memang saya kalah, biarkan saya kalah dengan terhormat
Biarkan saya kalah setelah saya berusaha dengan semua energi dari keimanan yang tersisa
Tapi saya belum kalah
Setidaknya ya Rabb
Berikan saya kesempatan untuk kembali
Sebelum malaikat maut Mu menjemput saya suatu hari nanti