Pages

Showing posts with label unik atau gila. Show all posts
Showing posts with label unik atau gila. Show all posts

Sunday, November 6, 2011

Idul adha, dimanche 3 novembre 2011

pantas atau tidak, hari yang cerah. Sungguh hari yang indah, yang luar biasa, diwarnai dengan cerita yang luar biasa pula.

dimanche 3 novembre atau minggu di 3 november 2011.

Idul adha, untuk kedua kalinya merayakan idul adha di negeri orang, yang sebenarnya cuma berjarak beberapa ribu kilometer saja dari rumah tinggal kedua orang tua saya. Atau 12 jam bila ditempuh dengan jalur darat, dan kurang lebih 1 jam via udara.

Sholat ied, saya tidak tahu menahu kalau sholat ied di sini, taman sari, plesiran, bandung. Dimulai pkl 6.30 pagi dan tidak tahu juga kalau ternyata, tempat sholat pun bisa berbeda antara sholat ied fitri dengan ied adha setiap tahunnya. Jadi, dengan mukena putih pemberian ibu angkat dari almarhum Dyan Isworo, yang tidak lagi putih, karena terkena luntur selendang merahku, sebagai akibat dari kecerobohanku.

Berjalan tergesa-gesa bersama ibu kost, nenek lebih tepatnya. Menghindari jalan yang tergenang, becek, berwarna kecokelatan. Melalui gang-gang sempit antara bangun satu dengan bangunan yang lainnya. Dan sampailah di tempat sholat ied berjamaah.

Sendal tabur di sana dan di sini, berserakan di samping dan di belakang masjid. Pikir saya saat itu "ini masjid?" yang benar saja, tidak lebih besar dari rumah ibu kost, nenek lebih tepatnya. Terdiri dari dua lantai, lantai bawah diisi oleh jemaah lelaki dan lantai atas diisi jemaah wanita. Bersempal-sempalan, berjejal, kalau dihitung, masjid itu mungkin hanya menampung sekitar 50 sampai 70 orang, atau bahkan kurang.

Saya terlambat dan saya belum pernah terlambat sholat ied. Maka, dalam rasa tawakal saya serahkan pada Allah apakah ied saya yang di-masbuk diterima oleh Nya atau tidak.

Ied selesai, tak sempat mendengarkan khotbah sampai selesai, pikir lebih baik saya dengarkan dari kamar kostan saya saja. Terus terang, saya segera beranjak pergi karena tidak merasa nyaman dengan masjid yang saya jadikan tempat sholat itu. Sajadahnya kaku, mengeras karena debu yang melekat, dan entah kapan terakhir kali pengurus masjid mencuci sajadah yang ada di masjid itu. 

Tempat yang sempit, bahkan ketika saya sholat pun, terpaksa memiringkan tubuh saya ketika harus ruku', "Oh Tuhan, benar-benar"

saya segera pulang, sembari mengingat-ingat dari arah mana saya datang. Karena banyak sekali gang-gang kecil yang belum pernah saya lalui dan baru kali ini saya temui. Bertanya ke sana dan ke mari, saya pun berhasil keluar dari jalan tikus yang sempat membuat saya bingung untuk beberapa saat.

"Nenek gak sholat" begitu todong saya
"Habis, nenek cuma bawa bagian bawah mukena, yang atasnya enggak"
sembari menunjukkan dua buah bawahan mukena yang terselip di dalam sajadah miliknya.

saya pun  tertawa

Pelajaran hari ini

  1. dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya, gak lantas karena sholat ied di daerah asal kamu mulai pukul 7 lantas menyamaratakan dengan daerah tempat kamu merantau, itu salah besar.
  2. kalau gak tau, ya tanya, supaya gak telat seperti saya sholat ied nya
  3. pastikan di dalam gulungan sajadah mu itu "mukena lengkap bagian yang atas dan bawahnya" supaya gak seperti nenek hahahha. Kasihan nenek, sudah jauh-jauh datang, mukenanya salah pula.
  4. Bangun pagi, langsung mandi. Jangan seperti saya, sudah tau mau sholat ied, pakai acara "menggeliat ke sana ke mari seperti kucing. Padahal gak tau, tempat sholatnya dimana.

Tadinya, saya begitu percaya diri bahwa sholat ied dilaksanakan di masjid dekat saya tinggal, hanya beberapa meter dari rumah nenek. Tapi ternyata, ya seperti yang saya ceritakan di atas, saya salah.

Anyway ini idul adha, semoga Allah menerima ibadah kita semua


Wednesday, April 6, 2011

Briptu Norman, Polisi juga manusia

Geli, lucu, terpingkal-pingkal, ya itulah yang terjadi ketika pertama kali saya melihat video seorang perwira polisi berpangkat BRIPTU, yang belakangan saya ketahui dia bernama Norman.

Alih-alih mencari sesuatu yang menarik dari tayangan televisi di negeri ini, kakak perempuan saya hari itu tiba-tiba berteriak memanggil saya, yang saat itu sedang berada di dalam kamar. Ada video lucu, begitu katanya. Video lucu itu pula yang membuat saya selama 2 hari ini bersedia menanti di depan layar televisi, sembari melihat berita teranyar dari negeri ini.

Berikut video perwira polisi tersebut


Polisi juga manusia, video yang saat ini sedang ramai-ramainya menghiasi setiap warta berita di negeri ini, sepertinya mampu menarik perhatian masyarakat yang nampaknya masih haus akan hiburan. Entah apa yang melatarbelakangi si perwira polisi membuat video berdurasi lebih kurang 6 menit tersebut. Kalau dari yang saya baca di outline salah satu televisi swasta, si perwira yang berada di dalam video tersebut, sedang mencoba menghibur rekan kerjanya.

Ada-ada saja sebenarnya, tapi lucu juga, jujur, dengan adanya video tersebut, sedikit banyak pandangan negatif saya tentang perwira polisi, jadi berkurang kadar negatifnya. Selain itu, image bahwa polisi adalah makhluk yang menakutkan, jadi sedikit berubah.

MABES POLRI dan POLDA tak perlu berlebihan

Belakangan, saya membaca outline berita, bahwa si briptu yang bernama Norman tersebut, mendapat teguran, bahkan di dalam outline berita tersebut. Si Briptu India tersebut akan dikenai sanksi. Sedikit mengecewakan buat saya, yang turut menikmati video lipsync yang si Polisi india 'nyanyikan'. Pasalnya, Briptu tersebut menurut saya tidak melakukan kesalahan yang sifatnya fatal atau merugikan. Hanya memang, image perwira POLISI jadi berubah. Yaa mungkin dapat membuat sebagian orang jadi berpikir bahwa 'POLISI ternyata manusia' juga seperti masyarakat yang lainnya. Tapi saya juga kurang tahu, kalau sekiranya di dalam peraturan ternyata si BRIPTU sudah melanggar pasal sekian dan ayat sekian.

Kalau pun tidak ada pasal dan ayat yang dilanggarnya, menurut saya, tidak perlu terlalu berlebihan menanggapi video yang dirilis oleh perwira polisi tersebut. Toh, dia menghibur orang banyak dengan leluconnya. Hanya saja, memang ada hal yang saya kurang suka dari si perwira POLISI yang berpangkat BRIPTU bernama Norman itu. Pasalnya di akhir penayangan video, si Briptu Norman menunjukkan lidahnya yang ditindik.

Eugghh, jadi Ill Feel dengan si Briptu.

Tapi, secara keseluruhan, saya pikir apa yang dilakukan oleh Briptu Norman yang ber 'lipsync' ria dengan lagu India tersebut, adalah hal yang biasa. Jadi, seandainya si Briptu 'mau' dikenai sanksi akibat ke 'kreatifitas' an nya tersebut, saya kurang setuju. Pendek kata, tidak perlu diambil tindakan serius yang malah nantinya terkesan berlebihan. Yah, biasa-biasa saja, anggap-anggap saja, tindakan si Briptu Norman tersebut, sebagai ujud 'pengubah citra' kepolisian. Dari yang terkesan negatif, menyeramkan, menjadi sedikit positif (ya meskipun sedikit) dan menyenangkan.

"Apa yang si perwira polisi berpangkat briptu bernama norman lakukan, menjadi sebuah penegasan bahwa 'Polisi juga manusia', manusia yang bisa berlaku lucu dan manusia yang juga bisa tergila-gila dengan film India hahahahaha"


Saturday, March 12, 2011

Kuliah tapi -ngutang-, mungkin gak ya???

Crazy plan

yes i would like to say that, being unemployed makes me lots of idea in my mind.

Being exactly, saya inginnya kuliah lagi, rasanya tertarik sekali dengan rubber industri. That's why i try to contact people from Rubber Institute of Malaysia, even their lecture. I've tryed so many times by sending them mail, only ask whether foreigner like me can study in that institute or not. But, ya this is it, till today, i got nothing, they never reply my mail. I don't know why, but my friend said that maybe Malaysian people little bit 'sentimentil' with Indonesian people. But, i hope not, i hope that wasn't the reason why they didn't reply my mail till today.

Menjadi pengangguran, bukanlah hal yang menyenangkan. Memang, saya jadi punya banyak waktu lebih di rumah, taking care my brother, taking care my nephew and help my mother. Besides i can learn how to drive and ride a motor bike. Tapi, ternyata masih belum cukup, otak saya masih belum menemukan tempatnya. Masih uring-uringan nampaknya, pikiran-pikiran saya silang lintang di dalam kepala, mereka kebingungan, 'tidak ada pekerjaan =  tidak ada aktifitas otak = tidak ada olah raga otak'.

Bisa gila, ya kadang saya merasakan gejala gila yang pikiran-pikiran saya rasakan. Membayangkan saraf-saraf di otak saya sudah membawa spanduk tanda protes, tanda menuntut. Mereka tidak terima akan korupsi waktu saya yang membuang detik demi detik dengan percuma, tanpa ada pembagian yang merata kepada alam pikiran dan otak saya beserta jajarannya.

Wednesday, September 9, 2009

Ini Tentang Keselamatan Kerja

Menulis apa pagi ini, semua terhenti manakala hati sudah tak tentu lagi rasanya. Semua terasa buntu hanya berputar-putar mengitari kepala. Melambai-lambai sembari berkata "Ayolah manusia, rangkaikan kami menjadi sebuah kalimat bermakna, menjadi sebuah paragraf yang mungkin dapat bermanfaat suatu hari nanti bagi manusia yang lainnya".

Baiklah, sedikit banyak aku dapat membual pagi ini. Sedikit banyak, aku dapat melayangkan rayuan gombal pada matahari pagi yang masih tersipu malu bersembunyi. Dan sedikit banyak, aku dapat membohongi angin dingin yang berhembus untuk dapat memutar arah menjauh dari diriku agar tidak porak poranda sistem pencernaanku. Morning sickness dan aku menyebutnya dengan "rasa mules tak karuan akibat dinginnya udara pagi yang dihembuskan oleh alam".

Dimulai dari asrama putri Annisa jalan Kopi no 20 A. Bercerita tentang sebuah kisah nyata dari hari-hari seorang anak manusia bergelar mantan mahasiswa, manusia pembelajar yang sudah harus bertebaran di muka bumi dan bermanfaat bagi negerinya. "Ha...3x" manfaat pertama ia pikir dapat diberikannya melalui tulisan, yang disangkanya "blog kepunyaannya sarat dengan makna, hingga banyak manusia yang terjebak untuk mau tidak mau membacanya".

Annisa dicat kembali, di make up sedemikian rupa sehingga menyerupai gedung BTN begitu kata seorang kawan, mantan penghuni asrama, atau "seperti kantor pos" ujar yang lainnya. "Ha..3x" aku tertawa, bila dilihat lebih dekat, lebih nyata, asrama putri ini lebih nampak kantor pos cabang yang baru didirikan dan bersiap-siap untuk diresmikan.

Kapan mula renovasi dimulai? aku sudah lupa, tidak begitu memperhatikan, selain dari pada jejak-jejak kaki yang tukang-tukang cat tinggalkan di dalam kamar, hingga membuatku harus mengepel lantai berulang-ulang. Tapi tidak dengan hari kemarin, tanggal 8 September 2009, ketika bapak tua yang beberapa hari lalu mengecat pintu dan kusen kamar ku, hingga menyisakan bercak-bercak noda berwarna kuning tua di jilbab biru terbaru ku "whuaaaa".

Ini kisah sebenarnya dari bualan-bualan yang ada sebelumnya, yakk kembali buntu agaknya ini kepala. Tapi, mari mencoba menembus kebuntuan, mari mencairkan kekakuan dengan mengamati beberapa gambar di bawah ini



Gambar pertama, kira-kira apa yang dilakukan sesosok manusia di atas sana? kira-kira si manusia berada di ketinggian berapa ya???



Gambar ke dua



Gambar ketiga, ck...3x ternyata si manusia berada pada ketinggian yang luar biasa, atap dari lantai 3 gedung Asrama Annisa I.

Tidak ada SOP atau dalam bahasa indonesia kita menyebutnya "standard operation procedure" tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang mereka gunakan. Modal nekad, ya aku lebih suka menyebutnya dengan istilah "modal nekad". Entah ilmu macam apa yang mereka gunakan, dan berani bertaruh, orang-orang bule bisa berdecak kagum melihat keberanian manusia-manusia Indonesia. Terlebih lagi, Manusia yang berada di atas atap sana, sudah lanjut usia.

Ketika saya mengambil gambarnya dari kejauhan, si bapak lanjut usia hanya melambaikan tangannya sembari tersenyum pada saya. "Ckkk..3x" saya hanya bisa tersenyum sembari geleng-geleng kepala. Luar biasa si bapak, subhanallah untuk ukuran saya dan terima kasih untuk gambarnya.
"Beginilah INDONESIA"


Thursday, June 18, 2009

Calon2 pemimpin di negeri dongeng ini

Debat capres, kt temen sie,ZeeruuuUU, tapi kt cep, buang2 waktu.

Saling tuding, semua saling klaim, semua saling obral, yg lebih parah, ketika salah satu capres sbegitu sdemikian shingga 'mnegatifkan' lawannya.

hhh, padahal swasembada beras, gara2 pak petani dg keringat dan pupuk mahalnya.

padahal pancang suramadu, bapak2 kuli yg menegakkannya
padahal perdamaian, juru bicara yg mendiplomasikannya.....
poinnya, semua yang terjadi, semua prestasi yang ada, bukan karena satu orang saja, bukan kerja satu orang semata.

Manusia indonesia dialihkan, anggota DPR melenggang senang dengan CINCIN emas di jari jemari mereka.
Tersenyum dengan bangga, memakai LENCANA mematut diri di layar kaca tualet seharga jutaan rupiah sepertinya.
Gila, mata manusia dialihkan dari tingkah polah anggota DPR lama dan baru, 5 miliar, begitu ujar koran lokal.
Alokas 5 miliar untuk CINCIN emas bagi anggota DPR lama, dan LENCANA emas bagi anggota DPR baru.
Hahhh, sementara busung lapar mengancam di mana-mana.
Sementara angka pengangguran bertambah lagi
Sementara angka kemiskinan tidak berubah ke arah turun, melainkan naik yang signifikan

Timpang
Pitza Hut didirikan
termasuk ke dalam propinsi termiskin, sudah disandangkan
Timpang
enam daerah di lampung raih penghargaan program peningkatan produksi beras
tetapi, busung lapar pun tersebar di empat daerah yang menerima penghargaan.

bersedekahlah kamu baik dalam keadaan terang-terangan maupun bersembunyi, diam-diam.
Mengapa baru janjikan laptop ketika PilPres akan diadakan bulan juli tahun ini.
Mengapa tidak bersedekah ketika Aceh sedang tertimpa musibah
Ketika Yogya dilanda gempa bumi yang luar biasa

Mengapa baru menjanjikan melindungi negeri dari intervensi negara asing, tepat ketika diri mencalonkan diri menjadi salah satu kandidat di negeri ini.

Mengapa semua mengaku berjasa pada perdamaian ambon, poso, aceh.
Mengapa semua mengklaim keberhasilan tanpa mau mengakui kesalahan, kecerobohan akan rusaknya lahan gambut, rusaknya lahan resapan air, rusaknya hutan yang ada di negeri ini.

Mengapa tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab pada banjir yang setia melanda negeri ini, apa lagi kota jakarta yang katanya ibukota negeri kita.

Mengapa pula tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas jebolnya situ gintung beberapa waktu yang lalu.

Wednesday, April 15, 2009

Pelajaran pertama

‘bu boleh ya manjat genteng?’

‘ya manjat sana, awas jatuh’

‘ngapain de? Nanti jatuh’ begitu kata ayah

Kesal, sudah sebesar ini masih dilarang

‘tu kan bu’ gak boleh sama ayah’

Meleng sedikit, hap hap hap, saya sudah sampai di atap garasi, menanti matahari pagi, memanjat ke atas sedikit untuk kemudian duduk diam mendekap lutut. Duduk dalam diam, berhati-hati agar rok hitam saya tidak kotor terkena lumut-lumut yang mendiami ata genteng rumah ayah dan ibu saya ini.

‘de ke pasar yuk?’ begitu kata ibu dari bawah

‘ayuk, tapi ade di atap sebentar ya bu, sebentar saja’ begitu ujarku

Tidak tahu pukul berapa saat itu, tapi sepertinya sudah menginjak pkl 06.00 pagi, suara anak-anak yang bermain, suara burung-burung, suara kokok ayam, suara bising kendaraan, semakin meramaikan pagi.

‘kukku ru yuuuuuukkkkkk’ ayam itu berkokok

Ada sedikit yang membuat ingin tertawa, ketika melihat seekor ayam berkokok. Kenapa saya harus tertawa, pastinya kalian menganggap saya terlalu berlebihan, karena kerjanya ayam saat pagi menjelang, memang berkokok bukan? Ya itu saya tahu, tapi ketika saya mengamati dalam-dalam, ternyata yang berkokok itu bukan ayam jantan, tetapi ayam betina. Diam beberapa saat, menanti kalau-kalau ayam betina itu akan berkokok lagi, tetapi nyatanya tidak, ia melompat, kemudian menggiring anak-anaknya mencari makan, mungkin.

Memandang dari kejauhan, senang akhirnya saya bisa kembali berada di sini, di atas atap ini, menanti sang mentari, sudah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa dengannya dari sudut yang satu ini, atap rumah, dari atas genteng tepatnya.

Tidak begitu banyak berubah, memandang kejauhan dari atas atap, memang menyenangkan, segala sesuatu yang tidak dapat dilihat dari bawah dapat terlihat jelas dari sudut yang satu ini.

Beberapa tahun yang lalu, saat saya masih menginjak bangku SMA, bisa dihitung rumah yang berdiri di sana, yang ada hanya semak belukar. Sekarang, sudah sedikit berbeda, daerah itu sudah semakin ramai. Ada yang masih nampak sama, lapangan sepak bola, saya pikir lapangan itu sudah tidak ada lagi, ternyata masih tetap berada di sana, tidak menjadi korban penggusuran dari masyarakat, yang mengutamakan pembangunan untuk kediaman dia dan keluarganya agar dapat terlindungi dari panas terik matahari dan hujan

Kabut sedikit menutupi areal lapangan sepak bola dan sekitarnya, saya merasa nyaman, tenang, sembari menanti sang mentari datang.

Bukannya tidak pernah berjumpa dengannya, hanya saja saya sudah sejak lama tidak menatapnya, tidak mengamatinya dari sudut yang satu ini.

Lama, satu menit, 5 menit ibu kembali bersuara

‘ayuk de, sudah tambah siang ini’

‘iya bu, bentar lagi, bentar lagi mataharinya keluar’

Tak lama seorang tetangga saya berteriak dari bawah, dari rumahnya. Dalam bahasa daerah, bahasa melayu yang artinya kira-kira begini

‘ngapain di sana?’ begitu tanya ibu itu pada saya

‘nggak ada tante, Cuma duduk saja’ jawab saya sekenanya

Iya pun tersenyum untuk kemudian masuk ke rumahnya, entahlah mungkin meneruskan aktifitasnya.

Sudah 10 menit berlalu, kemudian, cahaya keemasan berpendar, memancar, menyirami awan-awan putih dengan warna keemasan.

‘selamat datang pagi, indah, matahari itu indah, cantik, dan terima kasih pada Nya yang memberikan mata untuk melihatnya, terima kasih pada Nya yang memberikan akal dan pikiran untuk mengagumi keindahannya, dan terima kasih untuk kesadaran dan iman untuk menyadari keagungan Nya, karunia Nya, anugerah Nya, dan terima kasih padanya yang membuat electron-elektron sedemikian rupa, sehingga dapat mengenali objek-objek ciptaan Nya melalui mata, hati, akal pikiran ini’.

Tak lama

‘ayuk de, sudah siang’ begitu kata ibu dari bawah

Hap hap hap, kemudian melompat, saya sudah berada di bawah. Seorang sepupu saya yang melihat kemudian berkata ‘lho ayuk ini ada di atas, gak takut jatuh tah?’ begitu katanya

Sembari tersenyum saya kemudian berkata ‘don try this at home, alias jangan ditiru yak’.

Singkat kata singkat cerita saya sudah berada di pasar bersama ibu tentunya. Tidak lama, karena ibu hanya membeli kebutuhan yang memang dirasa diperlukan dan sedang habis stoknya di dalam lemari pendinginnya.

Lapar, kue tradisional yang dibelikan ibu untuk saya, saya lahap saja di atas motor. Pasar tentu saja ramai, apalagi hari minggu, pagi pula. Pelajaran yang saya dapati pagi itu adalah bahwa, jangan mau ‘dibonceng’ bila keadaan pasar sedang ramai-ramainya. Pasalnya saat ibu sedang mengendarai motornya dengan perlahan, dan saya sedang asik dengan makanan tradisional yang berada di genggaman dan yang sedang berada dalam proses ‘pengkunyahan’ . tiba-tiba, gdubbbrakkkkk, lutut saya menabrak plat motor lain yang juga sedang bergerak di jalan pasar yang padat dan sesak.

‘sakit de?’ begitu tanya ibu

‘ya sakit lah bu, udah bu gak papa, jalan aja’ begitu ujar saya, sembari terus mengunyah apa yang sedang berada di dalam mulut saya.

Saya pikir pasti terluka di luar atau mengalami pendarahan di dalam, lalu berimbas pada tato kebiru-biruan. Lama, sampai sore saya lupa dengan insiden yang terjadi tadi pagi, sampai ketika saya tanpa sengaja menengok lutut saya yang mengalami memar, kebiru-biruan yang cukup lebar dan ternyata dugaan saya benar.

Pelajaran pertama di pagi itu adalah jangan makan sembari duduk di atas motor yang berjalan di tengah-tengah keramaian pasar.

Thursday, March 5, 2009

Saturday, February 21, 2009

makan bayi u vitalitas ????

Cerita ini ditulis oleh seorang wartawan di Taiwan sehubungan dengan adanya gosip mengenai makanan penambah kekuatan dan stamina yang dibuat dari sari/kaldu janin manusia.

‘Healthy Soup’ yang dipercaya dapat mendapat stamina dan keperkasaan pria terbuat dari janin bayi manusia berumur 6 - 8 bulan dapat dibeli perporsi seharga 3000-4000 RMB (mata uang setempat). Salah seorang pengusaha pemilik pabrik di daerah TongWan, Taiwan mengaku sebagai pengkonsumsi tetap ‘Healthy Soup’. Sebagai hasilnya, pria berusia 62 tahun menjelaskan khasiat Healthy Soup’ ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam.

Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas kesalah satu restoran yang menyediakan ‘Healthy Soup’ di kota Fu San - Canton dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Katasandi untuk ‘Healthy Soup’ adalah BAIKUT.

Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah didapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda.. Juru masak restoran tersebut mengatakan jika memang menginginkan Healthy Soup’, dia menganjurkan untuk datang ke sebuah desa di luar kota di mana ada sepasang suami istri yang istrinya sedang mengandung 8 bulan.

Diceritakan pula bahwa si istri sebelumnya sudah pernah mengandung 2 kali, tetapi kedua anaknya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Jika kali ini lahir perempuan lagi, maka ‘Healthy Soup’ dapat didapat dengan waktu dekat. Cara pembuatan ‘Healthy Soup’, seperti yang diceritakan oleh jurnalis yang meliput kisah ini adalah sebagai berikut: Janin yang berumur beberapa bulan, ditambah Pachan, Tongseng, Tongkui, Keichi, Jahe, daging ayam dan Baikut, di tim selama 8 jam, setelah itu dimasak selayaknya memasak sup.

Beberapa hari kemudian seorang sumber menghubungi penulis untuk meberitahukan bahwa di Thaisan ada restoran yang sudah mempunyai stok untuk ‘Healthy Soup’. Bersama sang pengusaha, penulis dan fotografer pergi ke restoran di Thaisan untuk bertemu dengan juru masak restoran tersebut yang tanpa membuang waktu langsung mengajak rombongan untuk tour ke dapur. Di atas papan potong tampak janin tak bernyawa itu tidak lebih besar dari seekorkucing. Sang juru masakmenjelaskan bahwa janin tersebut baru berusia 5 bulan. Tidak dijelaskan berapa harga belinya, yang pasti itu tergantung besar-kecil, hidup-mati janin tersebut dan sebagainya.

(Masya Allah!!!). Kali ini, harga per porsi ‘Healthy Soup’ 3,500 RMB karena stok sedang sulit untuk didapat. Sambil mempersiapkan pesanan kami, dengan terbuka juru masak tersebut menerangkan bahwa janin yang keguguran atau di gugurkan, biasanya mati, dapat dibeli hanya dengan beberapa ratus RMB saja, sedang kalau dekat tanggal kelahiran dan masih hidup, bisa semahal 2.000 RMB. Urusan bayi itu diserahkan ke restoran dalam keadaan hidup atau mati, tidak ada yg mengetahui. Setelah selesai, ‘Healthy Soup’ disajikan panas di atas meja, penulis dan fotografer tidak bernyali untuk ikut mencicipi, setelah kunjungan di dapur, sudah kehilangan semua selera makan, maka cepat-cepat meninggalkan mereka dengan alasan tidak enak badan.

Menurut beberapa sumber, janin yang dikonsumsi semua adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yg berlaku sampai sekarang, atau hanya karenakegemaran orang akan makanan sehat sudah mencapai suatu kondisi yang sangat tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat manusia.
-hmmmh, kira-kira di Indonesia ada ndak ya???-