- dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya, gak lantas karena sholat ied di daerah asal kamu mulai pukul 7 lantas menyamaratakan dengan daerah tempat kamu merantau, itu salah besar.
- kalau gak tau, ya tanya, supaya gak telat seperti saya sholat ied nya
- pastikan di dalam gulungan sajadah mu itu "mukena lengkap bagian yang atas dan bawahnya" supaya gak seperti nenek hahahha. Kasihan nenek, sudah jauh-jauh datang, mukenanya salah pula.
- Bangun pagi, langsung mandi. Jangan seperti saya, sudah tau mau sholat ied, pakai acara "menggeliat ke sana ke mari seperti kucing. Padahal gak tau, tempat sholatnya dimana.
Masa lalu, masa kini dan nanti. Berbahagialah, berjalanlah dengan ikhlas, bernafaslah dengan penuh syukur, berserah dirilah. Ujian terberat, terbesar itu ada pada diri, pada hati.
Sunday, November 6, 2011
Idul adha, dimanche 3 novembre 2011
Wednesday, April 6, 2011
Briptu Norman, Polisi juga manusia
"Apa yang si perwira polisi berpangkat briptu bernama norman lakukan, menjadi sebuah penegasan bahwa 'Polisi juga manusia', manusia yang bisa berlaku lucu dan manusia yang juga bisa tergila-gila dengan film India hahahahaha"
Saturday, March 12, 2011
Kuliah tapi -ngutang-, mungkin gak ya???
Wednesday, September 9, 2009
Ini Tentang Keselamatan Kerja
Dimulai dari asrama putri Annisa jalan Kopi no 20 A. Bercerita tentang sebuah kisah nyata dari hari-hari seorang anak manusia bergelar mantan mahasiswa, manusia pembelajar yang sudah harus bertebaran di muka bumi dan bermanfaat bagi negerinya. "Ha...3x" manfaat pertama ia pikir dapat diberikannya melalui tulisan, yang disangkanya "blog kepunyaannya sarat dengan makna, hingga banyak manusia yang terjebak untuk mau tidak mau membacanya".
Annisa dicat kembali, di make up sedemikian rupa sehingga menyerupai gedung BTN begitu kata seorang kawan, mantan penghuni asrama, atau "seperti kantor pos" ujar yang lainnya. "Ha..3x" aku tertawa, bila dilihat lebih dekat, lebih nyata, asrama putri ini lebih nampak kantor pos cabang yang baru didirikan dan bersiap-siap untuk diresmikan.
Kapan mula renovasi dimulai? aku sudah lupa, tidak begitu memperhatikan, selain dari pada jejak-jejak kaki yang tukang-tukang cat tinggalkan di dalam kamar, hingga membuatku harus mengepel lantai berulang-ulang. Tapi tidak dengan hari kemarin, tanggal 8 September 2009, ketika bapak tua yang beberapa hari lalu mengecat pintu dan kusen kamar ku, hingga menyisakan bercak-bercak noda berwarna kuning tua di jilbab biru terbaru ku "whuaaaa".
Ini kisah sebenarnya dari bualan-bualan yang ada sebelumnya, yakk kembali buntu agaknya ini kepala. Tapi, mari mencoba menembus kebuntuan, mari mencairkan kekakuan dengan mengamati beberapa gambar di bawah ini

Gambar pertama, kira-kira apa yang dilakukan sesosok manusia di atas sana? kira-kira si manusia berada di ketinggian berapa ya???

Gambar ke dua

Gambar ketiga, ck...3x ternyata si manusia berada pada ketinggian yang luar biasa, atap dari lantai 3 gedung Asrama Annisa I.
Ketika saya mengambil gambarnya dari kejauhan, si bapak lanjut usia hanya melambaikan tangannya sembari tersenyum pada saya. "Ckkk..3x" saya hanya bisa tersenyum sembari geleng-geleng kepala. Luar biasa si bapak, subhanallah untuk ukuran saya dan terima kasih untuk gambarnya.
Thursday, June 18, 2009
Calon2 pemimpin di negeri dongeng ini
Saling tuding, semua saling klaim, semua saling obral, yg lebih parah, ketika salah satu capres sbegitu sdemikian shingga 'mnegatifkan' lawannya.
hhh, padahal swasembada beras, gara2 pak petani dg keringat dan pupuk mahalnya.
padahal pancang suramadu, bapak2 kuli yg menegakkannya
padahal perdamaian, juru bicara yg mendiplomasikannya.....
poinnya, semua yang terjadi, semua prestasi yang ada, bukan karena satu orang saja, bukan kerja satu orang semata.
Manusia indonesia dialihkan, anggota DPR melenggang senang dengan CINCIN emas di jari jemari mereka.
Tersenyum dengan bangga, memakai LENCANA mematut diri di layar kaca tualet seharga jutaan rupiah sepertinya.
Gila, mata manusia dialihkan dari tingkah polah anggota DPR lama dan baru, 5 miliar, begitu ujar koran lokal.
Alokas 5 miliar untuk CINCIN emas bagi anggota DPR lama, dan LENCANA emas bagi anggota DPR baru.
Hahhh, sementara busung lapar mengancam di mana-mana.
Sementara angka pengangguran bertambah lagi
Sementara angka kemiskinan tidak berubah ke arah turun, melainkan naik yang signifikan
Timpang
Pitza Hut didirikan
termasuk ke dalam propinsi termiskin, sudah disandangkan
Timpang
enam daerah di lampung raih penghargaan program peningkatan produksi beras
tetapi, busung lapar pun tersebar di empat daerah yang menerima penghargaan.
bersedekahlah kamu baik dalam keadaan terang-terangan maupun bersembunyi, diam-diam.
Mengapa baru janjikan laptop ketika PilPres akan diadakan bulan juli tahun ini.
Mengapa tidak bersedekah ketika Aceh sedang tertimpa musibah
Ketika Yogya dilanda gempa bumi yang luar biasa
Mengapa baru menjanjikan melindungi negeri dari intervensi negara asing, tepat ketika diri mencalonkan diri menjadi salah satu kandidat di negeri ini.
Mengapa semua mengaku berjasa pada perdamaian ambon, poso, aceh.
Mengapa semua mengklaim keberhasilan tanpa mau mengakui kesalahan, kecerobohan akan rusaknya lahan gambut, rusaknya lahan resapan air, rusaknya hutan yang ada di negeri ini.
Mengapa tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab pada banjir yang setia melanda negeri ini, apa lagi kota jakarta yang katanya ibukota negeri kita.
Mengapa pula tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas jebolnya situ gintung beberapa waktu yang lalu.
Wednesday, April 15, 2009
Pelajaran pertama
‘bu boleh ya manjat genteng?’
‘ya manjat sana, awas jatuh’
‘ngapain de? Nanti jatuh’ begitu kata ayah
Kesal, sudah sebesar ini masih dilarang
‘tu kan bu’ gak boleh sama ayah’
Meleng sedikit, hap hap hap, saya sudah sampai di atap garasi, menanti matahari pagi, memanjat ke atas sedikit untuk kemudian duduk diam mendekap lutut. Duduk dalam diam, berhati-hati agar rok hitam saya tidak kotor terkena lumut-lumut yang mendiami ata genteng rumah ayah dan ibu saya ini.
‘de ke pasar yuk?’ begitu kata ibu dari bawah
‘ayuk, tapi ade di atap sebentar ya bu, sebentar saja’ begitu ujarku
Tidak tahu pukul berapa saat itu, tapi sepertinya sudah menginjak pkl 06.00 pagi, suara anak-anak yang bermain, suara burung-burung, suara kokok ayam, suara bising kendaraan, semakin meramaikan pagi.
‘kukku ru yuuuuuukkkkkk’ ayam itu berkokok
Ada sedikit yang membuat ingin tertawa, ketika melihat seekor ayam berkokok. Kenapa saya harus tertawa, pastinya kalian menganggap saya terlalu berlebihan, karena kerjanya ayam saat pagi menjelang, memang berkokok bukan? Ya itu saya tahu, tapi ketika saya mengamati dalam-dalam, ternyata yang berkokok itu bukan ayam jantan, tetapi ayam betina. Diam beberapa saat, menanti kalau-kalau ayam betina itu akan berkokok lagi, tetapi nyatanya tidak, ia melompat, kemudian menggiring anak-anaknya mencari makan, mungkin.
Memandang dari kejauhan, senang akhirnya saya bisa kembali berada di sini, di atas atap ini, menanti sang mentari, sudah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa dengannya dari sudut yang satu ini, atap rumah, dari atas genteng tepatnya.
Tidak begitu banyak berubah, memandang kejauhan dari atas atap, memang menyenangkan, segala sesuatu yang tidak dapat dilihat dari bawah dapat terlihat jelas dari sudut yang satu ini.
Beberapa tahun yang lalu, saat saya masih menginjak bangku SMA, bisa dihitung rumah yang berdiri di sana, yang ada hanya semak belukar. Sekarang, sudah sedikit berbeda, daerah itu sudah semakin ramai. Ada yang masih nampak sama, lapangan sepak bola, saya pikir lapangan itu sudah tidak ada lagi, ternyata masih tetap berada di sana, tidak menjadi korban penggusuran dari masyarakat, yang mengutamakan pembangunan untuk kediaman dia dan keluarganya agar dapat terlindungi dari panas terik matahari dan hujan
Kabut sedikit menutupi areal lapangan sepak bola dan sekitarnya, saya merasa nyaman, tenang, sembari menanti sang mentari datang.
Bukannya tidak pernah berjumpa dengannya, hanya saja saya sudah sejak lama tidak menatapnya, tidak mengamatinya dari sudut yang satu ini.
Lama, satu menit, 5 menit ibu kembali bersuara
‘ayuk de, sudah tambah siang ini’
‘iya bu, bentar lagi, bentar lagi mataharinya keluar’
Tak lama seorang tetangga saya berteriak dari bawah, dari rumahnya. Dalam bahasa daerah, bahasa melayu yang artinya kira-kira begini
‘ngapain di sana?’ begitu tanya ibu itu pada saya
‘nggak ada tante, Cuma duduk saja’ jawab saya sekenanya
Iya pun tersenyum untuk kemudian masuk ke rumahnya, entahlah mungkin meneruskan aktifitasnya.
Sudah 10 menit berlalu, kemudian, cahaya keemasan berpendar, memancar, menyirami awan-awan putih dengan warna keemasan.
‘selamat datang pagi, indah, matahari itu indah, cantik, dan terima kasih pada Nya yang memberikan mata untuk melihatnya, terima kasih pada Nya yang memberikan akal dan pikiran untuk mengagumi keindahannya, dan terima kasih untuk kesadaran dan iman untuk menyadari keagungan Nya, karunia Nya, anugerah Nya, dan terima kasih padanya yang membuat electron-elektron sedemikian rupa, sehingga dapat mengenali objek-objek ciptaan Nya melalui mata, hati, akal pikiran ini’.
Tak lama
‘ayuk de, sudah siang’ begitu kata ibu dari bawah
Hap hap hap, kemudian melompat, saya sudah berada di bawah. Seorang sepupu saya yang melihat kemudian berkata ‘lho ayuk ini ada di atas, gak takut jatuh tah?’ begitu katanya
Sembari tersenyum saya kemudian berkata ‘don try this at home, alias jangan ditiru yak’.
Singkat kata singkat cerita saya sudah berada di pasar bersama ibu tentunya. Tidak lama, karena ibu hanya membeli kebutuhan yang memang dirasa diperlukan dan sedang habis stoknya di dalam lemari pendinginnya.
Lapar, kue tradisional yang dibelikan ibu untuk saya, saya lahap saja di atas motor. Pasar tentu saja ramai, apalagi hari minggu, pagi pula. Pelajaran yang saya dapati pagi itu adalah bahwa, jangan mau ‘dibonceng’ bila keadaan pasar sedang ramai-ramainya. Pasalnya saat ibu sedang mengendarai motornya dengan perlahan, dan saya sedang asik dengan makanan tradisional yang berada di genggaman dan yang sedang berada dalam proses ‘pengkunyahan’ . tiba-tiba, gdubbbrakkkkk, lutut saya menabrak plat motor lain yang juga sedang bergerak di jalan pasar yang padat dan sesak.
‘sakit de?’ begitu tanya ibu
‘ya sakit lah bu, udah bu gak papa, jalan aja’ begitu ujar saya, sembari terus mengunyah apa yang sedang berada di dalam mulut saya.
Saya pikir pasti terluka di luar atau mengalami pendarahan di dalam, lalu berimbas pada tato kebiru-biruan. Lama, sampai sore saya lupa dengan insiden yang terjadi tadi pagi, sampai ketika saya tanpa sengaja menengok lutut saya yang mengalami memar, kebiru-biruan yang cukup lebar dan ternyata dugaan saya benar.
Pelajaran pertama di pagi itu adalah jangan makan sembari duduk di atas motor yang berjalan di tengah-tengah keramaian pasar.
Thursday, March 5, 2009
Saturday, February 21, 2009
makan bayi u vitalitas ????
‘Healthy Soup’ yang dipercaya dapat mendapat stamina dan keperkasaan pria terbuat dari janin bayi manusia berumur 6 - 8 bulan dapat dibeli perporsi seharga 3000-4000 RMB (mata uang setempat). Salah seorang pengusaha pemilik pabrik di daerah TongWan, Taiwan mengaku sebagai pengkonsumsi tetap ‘Healthy Soup’. Sebagai hasilnya, pria berusia 62 tahun menjelaskan khasiat Healthy Soup’ ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam.
Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas kesalah satu restoran yang menyediakan ‘Healthy Soup’ di kota Fu San - Canton dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Katasandi untuk ‘Healthy Soup’ adalah BAIKUT.
Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah didapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda.. Juru masak restoran tersebut mengatakan jika memang menginginkan Healthy Soup’, dia menganjurkan untuk datang ke sebuah desa di luar kota di mana ada sepasang suami istri yang istrinya sedang mengandung 8 bulan.
Diceritakan pula bahwa si istri sebelumnya sudah pernah mengandung 2 kali, tetapi kedua anaknya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Jika kali ini lahir perempuan lagi, maka ‘Healthy Soup’ dapat didapat dengan waktu dekat. Cara pembuatan ‘Healthy Soup’, seperti yang diceritakan oleh jurnalis yang meliput kisah ini adalah sebagai berikut: Janin yang berumur beberapa bulan, ditambah Pachan, Tongseng, Tongkui, Keichi, Jahe, daging ayam dan Baikut, di tim selama 8 jam, setelah itu dimasak selayaknya memasak sup.
Beberapa hari kemudian seorang sumber menghubungi penulis untuk meberitahukan bahwa di Thaisan ada restoran yang sudah mempunyai stok untuk ‘Healthy Soup’. Bersama sang pengusaha, penulis dan fotografer pergi ke restoran di Thaisan untuk bertemu dengan juru masak restoran tersebut yang tanpa membuang waktu langsung mengajak rombongan untuk tour ke dapur. Di atas papan potong tampak janin tak bernyawa itu tidak lebih besar dari seekorkucing. Sang juru masakmenjelaskan bahwa janin tersebut baru berusia 5 bulan. Tidak dijelaskan berapa harga belinya, yang pasti itu tergantung besar-kecil, hidup-mati janin tersebut dan sebagainya.
(Masya Allah!!!). Kali ini, harga per porsi ‘Healthy Soup’ 3,500 RMB karena stok sedang sulit untuk didapat. Sambil mempersiapkan pesanan kami, dengan terbuka juru masak tersebut menerangkan bahwa janin yang keguguran atau di gugurkan, biasanya mati, dapat dibeli hanya dengan beberapa ratus RMB saja, sedang kalau dekat tanggal kelahiran dan masih hidup, bisa semahal 2.000 RMB. Urusan bayi itu diserahkan ke restoran dalam keadaan hidup atau mati, tidak ada yg mengetahui. Setelah selesai, ‘Healthy Soup’ disajikan panas di atas meja, penulis dan fotografer tidak bernyali untuk ikut mencicipi, setelah kunjungan di dapur, sudah kehilangan semua selera makan, maka cepat-cepat meninggalkan mereka dengan alasan tidak enak badan.
Menurut beberapa sumber, janin yang dikonsumsi semua adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yg berlaku sampai sekarang, atau hanya karenakegemaran orang akan makanan sehat sudah mencapai suatu kondisi yang sangat tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat manusia.
-hmmmh, kira-kira di Indonesia ada ndak ya???-