Pages

Thursday, June 18, 2009

Calon2 pemimpin di negeri dongeng ini

Debat capres, kt temen sie,ZeeruuuUU, tapi kt cep, buang2 waktu.

Saling tuding, semua saling klaim, semua saling obral, yg lebih parah, ketika salah satu capres sbegitu sdemikian shingga 'mnegatifkan' lawannya.

hhh, padahal swasembada beras, gara2 pak petani dg keringat dan pupuk mahalnya.

padahal pancang suramadu, bapak2 kuli yg menegakkannya
padahal perdamaian, juru bicara yg mendiplomasikannya.....
poinnya, semua yang terjadi, semua prestasi yang ada, bukan karena satu orang saja, bukan kerja satu orang semata.

Manusia indonesia dialihkan, anggota DPR melenggang senang dengan CINCIN emas di jari jemari mereka.
Tersenyum dengan bangga, memakai LENCANA mematut diri di layar kaca tualet seharga jutaan rupiah sepertinya.
Gila, mata manusia dialihkan dari tingkah polah anggota DPR lama dan baru, 5 miliar, begitu ujar koran lokal.
Alokas 5 miliar untuk CINCIN emas bagi anggota DPR lama, dan LENCANA emas bagi anggota DPR baru.
Hahhh, sementara busung lapar mengancam di mana-mana.
Sementara angka pengangguran bertambah lagi
Sementara angka kemiskinan tidak berubah ke arah turun, melainkan naik yang signifikan

Timpang
Pitza Hut didirikan
termasuk ke dalam propinsi termiskin, sudah disandangkan
Timpang
enam daerah di lampung raih penghargaan program peningkatan produksi beras
tetapi, busung lapar pun tersebar di empat daerah yang menerima penghargaan.

bersedekahlah kamu baik dalam keadaan terang-terangan maupun bersembunyi, diam-diam.
Mengapa baru janjikan laptop ketika PilPres akan diadakan bulan juli tahun ini.
Mengapa tidak bersedekah ketika Aceh sedang tertimpa musibah
Ketika Yogya dilanda gempa bumi yang luar biasa

Mengapa baru menjanjikan melindungi negeri dari intervensi negara asing, tepat ketika diri mencalonkan diri menjadi salah satu kandidat di negeri ini.

Mengapa semua mengaku berjasa pada perdamaian ambon, poso, aceh.
Mengapa semua mengklaim keberhasilan tanpa mau mengakui kesalahan, kecerobohan akan rusaknya lahan gambut, rusaknya lahan resapan air, rusaknya hutan yang ada di negeri ini.

Mengapa tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab pada banjir yang setia melanda negeri ini, apa lagi kota jakarta yang katanya ibukota negeri kita.

Mengapa pula tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas jebolnya situ gintung beberapa waktu yang lalu.