Pages

Sunday, June 7, 2009

Transisi

Hari ini
melankolie hati kembali

Agak sedikit lelah, berbicara di depan mahasiswa baru angkatan 2008 yang berjumlah 129 orang. Berbicara dengan berbekal satu bundel kertas berupa format laporan dan beberapa buah alat tulis untuk dipakai di papan tulis yang berwarna putih.

Memulai asistensi Fisika Dasar I dari pkl 15.15 sampai dengan pkl 16.30, menghadapi mahasiswa/i yang baru mengalami masa transisi. Hanya sendiri, berada di depan kelas dengan pasangan-pasangan mata yang menatap. Hanya sendiri, berbicara tanpa menggunakan pengeras suara, hanya sendiri, berusaha mengontrol emosi diri, karena sebagian besar begitu sulit untuk mengendalikan diri agar mau mengamati apa yang diri sampaikan agar mereka dapat mengerti.

Berpikir, sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Suara mulai parau, serak-serak basah terdengar, mencoba menggapai-gapai agar yang berada di belakang bisa mendengar. Hanya sendiri, mencoba menasehati agar itu adik-adik mau mengerti, lalu "puasa-puasa, jangan marah", hanya bisa tersenyum dalam diam mendengarkan celetukan adik-adik yang baru mengalami masa transisi.

Hmmmh, mau bagaimana lagi, hanya bisa bersabar menyampaikan apa yang memang harus disampaikan--- karena beban moral.

Kalau bukan karena Nya, entah bagaimana nasib emosi ini selanjutnya, dan akhirnya, hanya bisa tersenyum sesekali sembari menelan ludah sendiri, agar kiranya suara ini masih dapat terdengar oleh mereka yang berjumlah 129 orang, yang sebagian besar ketika saya bersuara, mereka juga bersuara, mereka juga berkata-kata. Kalau bukan karena Nya, kalau bukan karena Mu, kalau bukan karena Engkau yang berada di sisi, entah bagaimana jadinya diri ini.

Aku tidak sedang merayu dan izinkan menyampaikan meskipun hanya dapat sebatas kata-kata melulu hanya sebatas kata-kata yang tak berharga bila dibandingkan dengan karunia dan nikmat Mu wahai Tuhan ku