Hari ini,
assalammu'alaikum pada semua, pada seluruh penghuni dunia, dan terserah apakah kalian menjawabnya atau tidak, tidak mengapa.
Lelah, tidak juga, hanya ingin menuliskan sesuatu yang sempat terlintas di dalam kepala tentang cinta, melulu tentang cinta.
Apa itu cinta, saya tidak tahu makanan jenis apa itu. Siapa yang tidak pernah jatuh cinta, saya pun pernah merasakannya. Entah itu cinta kepada benda, entah cinta kepada Makhuk-Nya, entah pula cinta kepada Nya itu sendiri.
Apa itu cinta? saya katakan saya tidak tahu dan tidak bisa memaknainya dengan kata-kata. Atas dasar cinta saya dilahirkan di dunia, maka sangat tidak adil rasanya bila mengkambing hitamkan cinta, bila kita tidak bisa memanajemen cinta kita hanya kepada Sang Maha.
Apa itu cinta? saya tidak tahu, sungguh tidak tahu. Apakah cukup cinta bila hanya dibahasakan melalui kata-kata, kata-kata merayu yang lugu, merayu kepada Mu. Atas dasar cinta saya diciptakan oleh Nya, atas dasar cinta pula saya sempat menghianati cinta Nya, dan atas dasar cinta pula, saya kembali kepada Nya.
Mencoba mengumpulkan serpihan-serpihan hati yang berserakan ya Rabbi, mencoba menyusunnya kembali seperti sediakala tanpa cela, tapi hati tak dapat perawan lagi, kesombongan diri membuat hati ternodai. Bersusah payah merangkak, terjatuh dalam berlari, terengah-engah mengejar Mu, mendekati Mu, agar Engkau maafkan diri yang tak dapat menjaga hati, bahkan hingga kini belumjuga mau kompromi.
Jangan pernah salahkan cinta, dengan mengatakan 'virus cinta', tidak ada yang salah dengan cinta, entah bagaimana asal mula kata 'cinta' dicipta, kata untuk melambangkan rasa. Tidak ada yang salah dengan cinta, selama masih tertuju hanya kepada Sang Maha, tapi tidak begitu dengan manusia, adakala cintanya kepada Makhluk Nya, melebihi cintanya kepada Tuhannya.
Tak kan pernah cukup kata cinta untuk mengungkapkan seberapa besar cinta, tak kan pernah cukup. Seandainya ada kata yang lebih memuji dari Alhamdulillah, maka akan diri gunakan kata itu untuk memuji, seandainya ada kata yang lebih tinggi dari Allahu Akbar, maka akan diri gunakan kata itu, menuliskannya dengan tinta terbuat dari emas termurni di dunia di atas secarik kertas yang terbuat dari emas pula. Lalu mengirimkannya dengan pesawat tercepat di dunia, tapi tak dapat, tapi tak ada..........
Diam, hanya dapat tertunduk dalam diam, mencoba melupakan tapi tak dapat dilupakan, hati ini tak lagi perawan, mencoba menyusun kembali serpihan-serpihan hati agar dapat seperti dulu lagi, tapi bayang-bayang itu selalu berkelebat, cepat. Diam, tenggelam dalam titik-titik air di sepertiga malam terakhir. Kiranya sudah hampir satu tahun, hati belum juga mau kompromi...........
Seandainya dapat berandai-andai, seandainya waktu dapat diulang tapi ia tidak akan mau berulang.
assalammu'alaikum pada semua, pada seluruh penghuni dunia, dan terserah apakah kalian menjawabnya atau tidak, tidak mengapa.
Lelah, tidak juga, hanya ingin menuliskan sesuatu yang sempat terlintas di dalam kepala tentang cinta, melulu tentang cinta.
Apa itu cinta, saya tidak tahu makanan jenis apa itu. Siapa yang tidak pernah jatuh cinta, saya pun pernah merasakannya. Entah itu cinta kepada benda, entah cinta kepada Makhuk-Nya, entah pula cinta kepada Nya itu sendiri.
Apa itu cinta? saya katakan saya tidak tahu dan tidak bisa memaknainya dengan kata-kata. Atas dasar cinta saya dilahirkan di dunia, maka sangat tidak adil rasanya bila mengkambing hitamkan cinta, bila kita tidak bisa memanajemen cinta kita hanya kepada Sang Maha.
Apa itu cinta? saya tidak tahu, sungguh tidak tahu. Apakah cukup cinta bila hanya dibahasakan melalui kata-kata, kata-kata merayu yang lugu, merayu kepada Mu. Atas dasar cinta saya diciptakan oleh Nya, atas dasar cinta pula saya sempat menghianati cinta Nya, dan atas dasar cinta pula, saya kembali kepada Nya.
Mencoba mengumpulkan serpihan-serpihan hati yang berserakan ya Rabbi, mencoba menyusunnya kembali seperti sediakala tanpa cela, tapi hati tak dapat perawan lagi, kesombongan diri membuat hati ternodai. Bersusah payah merangkak, terjatuh dalam berlari, terengah-engah mengejar Mu, mendekati Mu, agar Engkau maafkan diri yang tak dapat menjaga hati, bahkan hingga kini belumjuga mau kompromi.
Jangan pernah salahkan cinta, dengan mengatakan 'virus cinta', tidak ada yang salah dengan cinta, entah bagaimana asal mula kata 'cinta' dicipta, kata untuk melambangkan rasa. Tidak ada yang salah dengan cinta, selama masih tertuju hanya kepada Sang Maha, tapi tidak begitu dengan manusia, adakala cintanya kepada Makhluk Nya, melebihi cintanya kepada Tuhannya.
Tak kan pernah cukup kata cinta untuk mengungkapkan seberapa besar cinta, tak kan pernah cukup. Seandainya ada kata yang lebih memuji dari Alhamdulillah, maka akan diri gunakan kata itu untuk memuji, seandainya ada kata yang lebih tinggi dari Allahu Akbar, maka akan diri gunakan kata itu, menuliskannya dengan tinta terbuat dari emas termurni di dunia di atas secarik kertas yang terbuat dari emas pula. Lalu mengirimkannya dengan pesawat tercepat di dunia, tapi tak dapat, tapi tak ada..........
Diam, hanya dapat tertunduk dalam diam, mencoba melupakan tapi tak dapat dilupakan, hati ini tak lagi perawan, mencoba menyusun kembali serpihan-serpihan hati agar dapat seperti dulu lagi, tapi bayang-bayang itu selalu berkelebat, cepat. Diam, tenggelam dalam titik-titik air di sepertiga malam terakhir. Kiranya sudah hampir satu tahun, hati belum juga mau kompromi...........
Seandainya dapat berandai-andai, seandainya waktu dapat diulang tapi ia tidak akan mau berulang.