Bila kujauh dari Mu, akan ku tempuh semua perjalanan
Akan ku lalui semua rintangan
Akan ku korbankan apa yang memang sepantasnya, selayaknya aku korbankan
Akan aku lakukan agar tak pernah Kau berpaling dariku
Agar dapat kiranya aku menatap wajah Mu
Melihat senyum Mu
The show is over say good bye
Tak sampai satu hari kiranya
Tak berapa lama lagi aku akan tiada
Membayangkan ulat-ulat itu keluar masuk, menggerogoti yang ada
Membayangkan malaikat yang bertanggungjawab, mulai bertanya
Kadang
Kapan waktu itu tiba
Siap, ya aku siap
Lalu, tak berapa lama
Aku takut, aku, mengapa tidak ada yang abadi di dunia ini
semua pasti merasa-i apa itu mati
Hati
Semua berasal dari hati
Kadang, tak guna menyesali diri
Ya tak guna
Tak dapat kembali seperti sediakala
Ta tak dapat
Pernah berharap agar kiranya tak perlu begitu panjang usia
Hanya beberapa tahun saja kiranya
Dan ketika dosa bertambah dirasa
Lain lagi yang hati minta
Panjangkan usia, kalau perlu selama, lama, lamanya
Manusia, manusia,
Tergesa-gesa, berputus asa, diberi nikmat, ia lupa, ia khianat
Diberi musibah, ia berkeluh kesah, ia berkilah, mencari-cari alasan Untuk kemudian berkata "mengapa Allah timpakan ini pada hamba?"
Saat lapang, ia "ha..3x"
Saat sempit itu datang,
Saat terjepit itu tiba
Ia berkata , ia berdoa "ya Rabb, tolonglah hamba" dalam derai air mata
Air mata buaya
Dan bila terlepas dari marabahaya, manusia itu lupa, manusia itu lupa
Celakanya
Saya manusia
Manusia itu adalah saya
Manusia itu adalah aku
Manusia itu adalah diri
Manusia itu adalah daku
MANUSIA ITU ADALAH AKU
aku marah padamu wahai manusia itu
Masa lalu, masa kini dan nanti. Berbahagialah, berjalanlah dengan ikhlas, bernafaslah dengan penuh syukur, berserah dirilah. Ujian terberat, terbesar itu ada pada diri, pada hati.