Pages

Thursday, July 23, 2009

00:46 dini hari

Memanajemen sedih
menghisap semua energi yang ingin mengeluarkan air mata
tak banyak yang keluar, kecuali hanya beberapa titik saja
karena ia jatuh tertahan

Memanajemen sedih agar tidak berkepanjangan
Ya Rabbi, izinkanlah aku kembali pada Mu

Membuka lembaran layer Macromedia Flash 8
bereksperimen dengan layer-layer yang ada
membuat animasi-animasi picisan agar dapat bergerak menyegarkan mata yang melihatnya,
sedih itu lambat laun hilang, ia tergantikan

helaan nafas panjang
semua sudah Allah gariskan
semua ada hikmahnya meskipun bukan sekarang ini saya melihatnya
semua demi kebaikan saya juga pada akhirnya
maka, bersabarlah, lambat laun kamu akan berkata
Alhamdulillah semua itu terjadi pada saya

Lebih baik terzalimi daripada sebaliknya
terzalimi hati, berusaha sekuat tenaga, dengan segala daya upaya untuk memaafkan si manusia dengan berkata "dia hanya manusia, tak luput dari kesalahan seperti halnya manusia yang lainnya. Dari pada menzalimi, belumlah tentu si terzalimi mau dengan lapang hati memaafkan diri.

Angin malam berhembus, dingin menusuk.

Mencoba menembus batas dengan membuka mata hingga waktu sepertiga malam tiba. Nyamuk-nyamuk itu hilir mudik, sesekali hinggap, namun tak lama. Anggota tubuh ini dengan refleknya mengibas-ngibaskan diri agar nyamuk-nyamuk itu tak berlama-lama hinggap untuk kemudian menghisap.

Saya sedih
Aku sedih

Putus asa, inginnya, tapi Allah melarang hamba Nya yang beriman untuk berputus asa. Teori itu lebih mudah dari pada prakteknya. Mencoba menanamkan bahwa semua yang terjadi saat ini, belakangan ini, pasti ada hikmahnya, insya Allah akan berbuah manis pada akhirnya. Dan bila frasa-frasa itu diucapkan oleh hati, hingga menstimulus otak untuk bekerja, hingga diri dapat dengan tegarnya menegakkan kepala, dengan penuh semangat. Maka semua penat, sedih, sakit, marah, itu sirna dalam sekejap mata.

Tapi, ada kala dia datang lagi, putus asa itu melambai-lambaikan tangannya, hingga yang ada hanyalah air mata. Bodohnya saya, 'cengeng' sebagai seorang anak manusia. Baiklah blog, untuk kali ini izinkan saya berkata "saya juga manusia, tempatnya lupa dan alpa, pernah pula merasa putus asa, ingin pula rasanya berkeluh kesah. Meskipun hanya pada kamu, benda mati tak bernyawa. Tapi tak apa, melegakan rasanya, membuat beban yang menimpa terasa ringan meskipun tidak semuanya.

Beri saya kesabaran ya Allah, beri saya kemampuan untuk memaafkan, melupakan dan tidak mendendam. Beri saya kesabaran ya Rabb, karena hanya itu yang saya punya, karena hanya itu pula yang tersisa dari diri saya.