Pages

Wednesday, April 6, 2011

Briptu Norman, Polisi juga manusia

Geli, lucu, terpingkal-pingkal, ya itulah yang terjadi ketika pertama kali saya melihat video seorang perwira polisi berpangkat BRIPTU, yang belakangan saya ketahui dia bernama Norman.

Alih-alih mencari sesuatu yang menarik dari tayangan televisi di negeri ini, kakak perempuan saya hari itu tiba-tiba berteriak memanggil saya, yang saat itu sedang berada di dalam kamar. Ada video lucu, begitu katanya. Video lucu itu pula yang membuat saya selama 2 hari ini bersedia menanti di depan layar televisi, sembari melihat berita teranyar dari negeri ini.

Berikut video perwira polisi tersebut


Polisi juga manusia, video yang saat ini sedang ramai-ramainya menghiasi setiap warta berita di negeri ini, sepertinya mampu menarik perhatian masyarakat yang nampaknya masih haus akan hiburan. Entah apa yang melatarbelakangi si perwira polisi membuat video berdurasi lebih kurang 6 menit tersebut. Kalau dari yang saya baca di outline salah satu televisi swasta, si perwira yang berada di dalam video tersebut, sedang mencoba menghibur rekan kerjanya.

Ada-ada saja sebenarnya, tapi lucu juga, jujur, dengan adanya video tersebut, sedikit banyak pandangan negatif saya tentang perwira polisi, jadi berkurang kadar negatifnya. Selain itu, image bahwa polisi adalah makhluk yang menakutkan, jadi sedikit berubah.

MABES POLRI dan POLDA tak perlu berlebihan

Belakangan, saya membaca outline berita, bahwa si briptu yang bernama Norman tersebut, mendapat teguran, bahkan di dalam outline berita tersebut. Si Briptu India tersebut akan dikenai sanksi. Sedikit mengecewakan buat saya, yang turut menikmati video lipsync yang si Polisi india 'nyanyikan'. Pasalnya, Briptu tersebut menurut saya tidak melakukan kesalahan yang sifatnya fatal atau merugikan. Hanya memang, image perwira POLISI jadi berubah. Yaa mungkin dapat membuat sebagian orang jadi berpikir bahwa 'POLISI ternyata manusia' juga seperti masyarakat yang lainnya. Tapi saya juga kurang tahu, kalau sekiranya di dalam peraturan ternyata si BRIPTU sudah melanggar pasal sekian dan ayat sekian.

Kalau pun tidak ada pasal dan ayat yang dilanggarnya, menurut saya, tidak perlu terlalu berlebihan menanggapi video yang dirilis oleh perwira polisi tersebut. Toh, dia menghibur orang banyak dengan leluconnya. Hanya saja, memang ada hal yang saya kurang suka dari si perwira POLISI yang berpangkat BRIPTU bernama Norman itu. Pasalnya di akhir penayangan video, si Briptu Norman menunjukkan lidahnya yang ditindik.

Eugghh, jadi Ill Feel dengan si Briptu.

Tapi, secara keseluruhan, saya pikir apa yang dilakukan oleh Briptu Norman yang ber 'lipsync' ria dengan lagu India tersebut, adalah hal yang biasa. Jadi, seandainya si Briptu 'mau' dikenai sanksi akibat ke 'kreatifitas' an nya tersebut, saya kurang setuju. Pendek kata, tidak perlu diambil tindakan serius yang malah nantinya terkesan berlebihan. Yah, biasa-biasa saja, anggap-anggap saja, tindakan si Briptu Norman tersebut, sebagai ujud 'pengubah citra' kepolisian. Dari yang terkesan negatif, menyeramkan, menjadi sedikit positif (ya meskipun sedikit) dan menyenangkan.

"Apa yang si perwira polisi berpangkat briptu bernama norman lakukan, menjadi sebuah penegasan bahwa 'Polisi juga manusia', manusia yang bisa berlaku lucu dan manusia yang juga bisa tergila-gila dengan film India hahahahaha"