Berjumpa dengannya kembali
Pagi di tanggal 26 Agustus 2008, terus mencoba menyusuri papping-papping menuju laboratorium fisika. Sampai di sebuah tikungan, saya berjumpa kembali denganya, ya saya berjumpa lagi dengan dewi yang selama ini cari.
“Dewi !!!” saya terkejut melihatnya, entah bagaimana rasa di dalam dada. Pada kenyataannya, saya begitu merindukannya. ”Eh embak”, saya mengulurkan tangan, ingin bersalaman. Tiba-tiba, dia menempelkan telapak tangan saya di pipi kiri, lalu di pipi kanannya.
”Dari mana aja Wi, sekarang tinggal dimana?” begitu saya bertanya padanya ”Sekarang di teluk mbak”. Lama tak berjumpa, ”Sudah makan?” rambutnya semakin pendek, dengan cat berwarna kuning tua, yang nampak dicat asal-asalan saja.
’Semakin gendut kamu wi’ entahlah, saya tidak tahu, tak juga ingin bertanya, karena tak mau menyinggung perasaannya.
Selepas memberinya sedikit bekal, bakal membeli sarapan saya pun bergegas pergi setelah sebelumnya mengucap salam.
Ternyata saya memang benar-benar merindukannya dan dewi saat itu sudah menanggalkan hijabnya.