Pages

Monday, September 15, 2008

Wanita Vs Parfum

Sudah lama tidak menunaikan sholat di masjid ini, masjid Al wasi’i.


Hari sabtu, hmmh sebenarnya mau menghabiskan waktu di laboratorium hingga sore menjelang, tetapi malang saat adzan dzuhur berkumandang, kunci kmar mandi di laboratorium ini entah kemana, hilang, tidak keruan.


Hasilnya, yah saya putuskan untuk pulang.


Masjid ini, masih seperti dulu. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan (cieee.. bahasanya). Mata ini memandang kemana saja ia suka, senang berada di masjid ini, ada pembatas tinggi antara shaf pria dan shaf wanita. Tidak seperti hijab yang ada di masjid disebuah institut yang pernah saya kunjungi beberapa waktu yang lalu.


Hijab antara pria dan wanita, terkesan sekedarnya saja. Mungkin hanya setinggi lutut orang dewasa. Masih melayangkan padangan mata kemana saja, hingga ketika mata menumpu pada sebuah tulisan berupa peringatan yang tidaklazim menurut saya. Kira-kira seperti ini bunyinya


’wanita dilarang menggunakan parfum atau minyak wangi, kecuali di rumah”


Geli hati, mau tertawa saya rasanya. Mungkin menurut kamu hal ini tidak lah lucu, tapi tidak bagi saya.


Apa itu parfum? Siap pula pencetus pertamanya? Apa pula yang terkandung di dalamnya, hingga kadang dalam kadar tertentu bisa membuat hidung ini terbatuk-batuk, dan kepala ini pusing dibuatnya


Beberapa fakta tentang parfum


Parfum adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.


Dalam perspektif islam


Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda:


”Siapa saja perempuan yang memakai harum-haruman (parfum) maka janganlah ia menghadiri shalat isya (dimasjid) bersama kami” {Shahih riwayat Imam Ahmad,Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i dari jalan Abu Hurairah, juga lihat kitab Ash-shahihah hadits no.1094)



Selebihnya klik di sini


Lalu bagaimana dengan yang memiliki masalah bau badan?


Jangan khawatir kan sudah banyak produk yang dijual dipasaran untuk mengatasi masalah tersebut. Mulai dari yang berbentuk bubuk sampai yang cair dijual bebas. Pilihlah yang tidak memakai wewangian, apalagi kalau kamu-kamu rajin minum jamu maka bisa dikatakan nggak begitu sulit untuk mengatasi masalah “bau badan ini” ditambah lagi dengan rajin mandi, minum jamu dan memakai produk khusus untuk mengatasi “bau badan” maka insya Allah kita-kita akan terhindar dari bau yang tidak menyenangkan itu. So kita tidak akan bergantung lagi dengan parfum.


Masih tidak dapat berkata-kata, nampaknya kebiasaan wanita-wanita yang menggunakan parfum selepas menunaikan sholat, dirasa cukup menganggu indera penciuman pria-pria yang menunaikan sholat di masjid Al wasi’i ini.


Hmm masih diam dalam kegelian yang mendalam dan pada saat saya menuliskan kisah ini, tepat di sebelah saya, ada seorang wanita muslimah yang bersendawa ’Ohhhhh, ia sudah kenyang rupanya’ tapi sayang sungguh saya, untung tak dapat diraih malang tak dapat di tolak (hiperbolik kembali). Si wanita muslimah mengubah suasana dengan sendawanya, lama tertegun dalam diam, hingga akhirnya saya tertawa dalam tertahan, hhhh beginilah dunia, sejatinya Rasulullah SAW, menganjurkan untuk tidak bersendawa dengan bersuara demi menjaga kesopanan.