Pages

Sunday, February 1, 2009

surga itu tak kasat mata

Adzan ashar dikumandangkan, imam menunggu para jamaah yang berdatangan untuk mengisi shaf-shaf yang disediakan, sholat pun ditegakkan. Sedikit mendongakkan kepala, karena memang hijab antara pria dan wanita tidak begitu tinggi hingga memungkinkan saya untuk melongok sebentar ke arah shaf pria yang berada di depan saya.


Dari sekian banyak penghuni, pedagang, tukang parkir, pembeli, sopir, pegawai, hanya segelintir orang saja yang mau bersusah payah meluangkan waktu untuk sholat berjamaah di masjid ini, saat ini. Hmmh, beginilah manusia ternyata dunia dirasa lebih menarik kiranya daripada syurga yang dijanjikan oleh Nya, karena memang syurga tak kasat mata.


Sholat pun selesai, saya dan eneng bergegas pergi, berbelanja, yah sebenarnya meskipun orang menganggap lumrah kata-kata ’belanja’, tapi tidak bagi saya, masihlah geli dan jengah mendengarnya.


Keluar dari pelataran masjid, melalui pak polisi yang sedang berada di dalam mobil sedan patroli. Awalnya saya pikir dia sedang mengerjakan sesuatu, ternyata agak lama saya memperhatikannya, pak polisi ternyata sedang bermain play station di dalam mobil patrolinya. Hmmh luar biasa, benar-benar luar biasa.


-bersambung-