"kamu sadar ndak, kamu itu sudah membunuh perasaan lelaki"
'gDubbbbRAaakKKK, masya Allah salah apalagi saya ini.
Haduh, pusinggg, mummeetttt,
jalan-jalan di bawah hujan
pada intinya, 'hujan-hujanan'
biar mengalir itu mumet, hanyut terbawa air hujan
biar hilang itu pusing, terbang menguap bersama debu-debu yang beterbangan.
eh si mumet memang hilang, hanyut sepertinya
si pusing tetap bertahan, pusing karena kena hujan
dari gerimis hingga hujan deras berkepanjangan.
'membunuh perasaan'
begitulah kira-kira
karena ketidakpekaan saya yang begitu parahnya, jadi pernyataan itu beliau lontarkan begitu saja'membunuh perasaan lelaki'
begitu katanya
Masa lalu, masa kini dan nanti. Berbahagialah, berjalanlah dengan ikhlas, bernafaslah dengan penuh syukur, berserah dirilah. Ujian terberat, terbesar itu ada pada diri, pada hati.