Pages

Saturday, August 27, 2011

Jangan jadi orang kaya

Orang kaya, beberapa merasa senang karenanya. Beberapa merasa iri melihat orang kaya melenggang dengan harta yang melekat atau dengan harta yang mereka bawa kemana-mana. Ada orang kaya yang biasa-biasa saja dengan kekayaannya, ada yang mengakui kekayaannya dengan memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga, ada yang sombongnya tidak -ketulungan- sampai -muak- dibuatnya.

orang miskin, yang sadar bahwa miskin hanya tugas semata di dunia, ia menjalani miskinnya dengan biasa saja. Ada miskin yang tidak tahu dimana posisinya, pasak lebih besar dari pada tiang, dimana-mana dia berhutang, ada juga yang menjual dirinya, demi terlihat kaya meskipun sebenarnya semakin miskin ia. Ada juga miskin yang keterlaluan, mengeluh kemana-mana tentang kemiskinannya. Sampai berkata -saya mau pindah agama asalkan diberi uang bla bla bla-. Non sense itu semua.

Focus on being rich........
Realize, semua sudah ditugaskan oleh Yang Maha Menciptakan. Ada yang ditugaskan turun ke bumi berada di posisi yang senang dari segi materi, ada yang tidak. Ada yang ditugaskan berada pada posisi yang -ngirit- miskin, ada yang dilahirkan dalam keadaan cantik, tampan, ada juga yang sebaliknya. Semua tergantung darimana manusia memandang setiap tugas yang dia emban. Bertanggung jawab, maka ia selamat insya Allah dunia dan akhirat, tapi bila tidak, tunggu saja Allah punya -big present- untuk semua yang manusia lakukan di dunia, including me.

bACk to TopIC about rich human, rich man, rich people

Jangan jadi orang kaya deh, kalau -kaya itu bikin kamu NORAK-, beli tissue sekali pakai, langsung buang. Sialnya kamu buang kemana-mana sampah bekas kamu minum dan makan. BODOH nya, itu -cairan hidung mu- bekas belepotan makan mu kamu seka dengan tissue. Kenapa harus dengan tissue kalau ada saputangan yang bisa dicuci, dibersihkan untuk kemudian dipakai kembali. GOBLOK nya, banyak pohon ditebang kembali hanya untuk memenuhi hasrat mu yang SOK higienis padahal ujung-ujungnya merusak alam ABIS.
 

Jangan jadi orang kaya deh, kalau gak pandai berhitung tentang untung rugi, tentang kadar polusi, tentang betapa bertambah macet perjalanan hanya karena kendaraan pribadimu. Badan kecil, -seiiprit- bawa mobil -SEGEDE GABAN-, pamer ke sana kemari, padahal isi mobil cuma diri sendiri. 

MOBIL mu itu menambah angka macet di indonesia, membuat jatah BBM semakin berkurang, membuat efek rumah kaca semakin -GAK KETULUNGAN- dampaknya di bumi yang dulunya hijau ini. Atau yang kemana-mana menggunakan motor dengan alasan lebih mudah bepergian kemana-mana. 

Oh My GOd, bertambah banyak saya orang yang EGO SENTRIS di negara berkembang ini. Kendaraan roda dua mu itu, tidak jauh berbeda dengan kendaraan pribadi lainnya, menambah kemacetan, meningkatkan kadar polusi, membuat semakin sesak bumi ini.


Orang kaya cuma bikin -sensi-, bikin emosi.

Kenapa harus beli air minum kemasan botol, kalau bisa bawa air minum sendiri dari rumah. Apa masih kurang jelas, botol plastik tidak bisa hancur dengan sendirinya di alam, bahkan untuk beberapa ratus tahun ke depan. Memang sekarang ada botol minum yang ramah lingkunga, tapi -HEI BUNG, ini Indonesia negara berkembang, teknologi seperti itu terlalu mahal untuk diterapkan di negeri kaya, yang tinggi sekali angka KORUPSI nya.

Orang kaya membuat saya pusing dibuatnya

Pendidikan pada tinggi semua, tapi beberapa kerdil otaknya. Buang sampah seenaknya dari kaca mobilnya, asal lempar ke tengah jalan dan saya jadi tahu ternyata orang kaya adalah orang yang BUTA tentang keindahan dan kebersihan.

Kaya atau miskin, itu hanya TUGAS remember me, noted this, being rich or poor it's all only DUTY that Allah gives to you. NO body can choose in which family they will born, no body can choose to be a handsome man or beauty girl, all only gift, duty, responsibility. If u can passed it, so perhaps you will save till the end of the day, but if what Allah gives to you makes u being arrogant human, to proud of your self in negative way, LOL don't have to worry cos Allah have a big decision for you.

Back to topic

Menjadi kaya atau miskin, tampan/cantik atau pun tidak, tidak ada satu pun manusia yang bisa memilih akan dilahirkan di bumi yang mana ia, akan terlahir seperti apa ia, tidak juga dapat menentukan lahir di keluarga mana ia. Semua hanya tugas, hanya tugas, jadi tidak perlu SOMBONG jadi orang kaya, tidak perlu NORAK jadi orang miskin. Semua yang diberi hanya titipan dan semakin banyak kamu dititipi, maka semakin banyak yang harus kamu pertanggungjawabkan nanti.

Orang kaya, lebih baik pakai kendaraan umum kalau isi mobil pribadi kamu, hanya kamu seorang.
Orang kaya, lebih baik pakai sepeda, karena MOTOR mu, membuat semakin semrawut jalan raya.

Saya tidak anti dengan technologi, bukan pula menjauhi modernisasi. Tetapi, sekiranya dengan kendaraan umum lebih banyak manfaatnya, mengapa harus mengedepankan ego dengan menggunakan kendaraan pribadi setiap hari, kamu hanya menyumbang MACET, POLUSI, kamu juga membuat BBM semakin langka di muka bumi ini.

Orang kaya, itu cairan hidung bersihkan dengan saput tangan. Uang banyak tapi -gak bisa beli- saputangan, jadi orang miskin saja.

Orang kaya, jangan kebiasaan buang sampah sembarangan, memangnya ini jalanan, ini bumi bukan punya NENEK MOYANG mu.

Orang kaya, jangan meracuni bumi dengan botol plastik bekas minum yang kamu beli isinya dan buang tempatnya/ bekasnya SEENAK JIDAT tanpa memikirkan dampak panjangnya.

Orang miskin, gak perlu norak, dikasih hidup sehat harusnya sudah -untung-, bersyukur toh harta tidak akan dibawa masuk ke dalam kuburan. Harta juga tidak akan dapat mencegah malaikat maut untuk mencabut nyawamu.

Orang miskin, jangan terlalu banyak mengeluh seolah-olah menjadi manusia yang paling menderita di dunia, masih banyak yang lebih tidak beruntung dibandingkan kamu. Orang miskin yang masih bisa buka FB, masih bisa buka blog, sampai membaca isi blog saya kali ini.

Sakit, susah, senang, kaya, miskin, tampan, cantik, jelek, cacat, semua disyukuri, wajib disyukuri.

August 27, 2011, note about rich man, poor man. A notes to remind me bout my self, bout my stupidness, bout my arrogancies, shortly this note all of this not is about me, was noted for me.