Pages

Monday, August 29, 2011

Naik turun jadi ingat ketika teman saya berkata hidup itu ada tanjakan ada turunan. Ya hidup itu begitu naik turun, ada sedihnya ada juga tertawanya. Kalau ada yang menertawai ya tidak apa-apa itu hak mereka yang punya -kantung tawa- hehehe seperti kantung tawa 'squidward'.


Today, teman saya berkata 'meminta maaf karena sempat beberapa kali berpikir bahwa saya -HIGH profile-. Wow, ya saya bilang -it's okay dan terima kasih sudah beranggapan begitu-. Sedih, ya sedikit, tapi sisanya saya bahagia, alhamdulillah ada yang beranggapan bahwa saya seperti itu.

Panas, rasa-rasanya kepala saya mulia protes karena rasa panas yang melanda. Gerah, ingin jumpalitan di dalam kolam air dingin rasanya. Berbanding terbalik dengan kondisi saya di Bandung pada malam hari, tanpa jaket? bisa menggelinjing kedinginan meskipun tidak begitu dingin.


Saya ingin bermain kata-kata, kata-kata cinta (bwahahahahaha), kata-kata romantis (huweeekkk), karena saya memang piawai dalam bermain kata-kata. Bisa saya pastikan pasangan saya nantinya bisa muntah seketika mendengarnya (hahahaha).

Bingung, tidak jelas kemana kepala saya ingin menuntun jari-jemari saya. Tidak begitu mengerti pula sebenarnya apa keinginan dari alam pikiran saya. Tidak begitu memahami apakah alam pikiran ini se-iya se-kata dengan hati nurani. 

Saya punya mimpi wahai blog -catatan harian seorang penggerutu-. Seperti apa saya, beberapa mengatakan saya sombong, terlalu dominan, ingin menjadi bos, dan semua pendapat negatif lainnya. Apa kah saya memang seperti itu? mungkin begitu apa yang mereka tangkap tentang saya, yang baru mereka kenal kira-kira 2 bulan lamanya. Tapi, di sini, di dalam hati dan kepala ini, semua itu tidak ada. Tidak ada, yang ada hanya rasa bahagia ketika yang lain bahagia, rasa sedih ketika yang lain merasakan sedih, merasa iba kepada mereka yang papa, tapi manusia lain tidak perlu tahu akan itu semua.

Kita manusia kuat, saya manusia yang kuat, sesekali sakit maag saya mendera, tapi Allah punya kuasa untuk menyembuhkannya. Sesekali punggung ini terasa sakit, mungkin karena sekedar lelah, atau kah tumor yang saya miliki ini mulai bereaksi. Tetapi, sekali lagi tubuh ini Allah yang memiliki, rasa sakit bisa dimanipulasi dengan sugesti. Mati? ya itu pasti, hanya perkara waktu tetapi apa buruknya dari mati? Lebih baik melihat hal positif dari mati itu sendiri.

Allah, sayang sekali rasanya, tetapi saya mengetahui pasti tanpa menuliskan ini pun Engkau Maha tahu akan apa yang ada di dalam hati ini. Saya takut ya Rabb, saya khawatir, tetapi saya menyingkir dari rasa negatif tentang dunia. Saya cinta ya Allah, saya bersalah karenanya, saya terpeleset jauh dan Engkau saya pastikan Engkau Maha mengetahui akan itu semua.

Bila nanti, saya tiada, Allah, saya ingin apa yang saya tuliskan di dalam sini, di dunia maya yang tak nyata ini, bisa berguna bagi manusia yang lainnya. Saya menunggu lama ya Allah untuk keputusan Mu akan hidup ku, seperti apa nantinya, ke arah mana Engkau akan membawa saya berjalan.

Kadang saya merasa sendirian ya Allah, ketika beberapa anak manusia berkata saya -tidak realistis- dengan apa yang ada di dalam diri saya. Tetapi, saya hamba Mu, bukan hamba manusia, Engkau berkata semua mungkin adanya, maka saya mengimplemetasikannya dengan berusaha semampunya mengoptimalkan apa yang ada di dalam diri saya. Jadi, saya tidak lah sendirian, kasat mata memang saya sendiri, kemana-mana saya sendiri, berpikir sendiri, tetapi sesungguhnya Allah menemani.

Life of life, mimpi-mimpi ini, pikiran-pikiran positif, yang baik yang Engkau berikan ini. Saya berharap akan berujung pada sesuatu yang baik, yang berguna bagi manusia yang lainnya. Tidak sekedar mulut manis belaka, bukan berakhir menjadi sampah yang tidak berguna, semoga tidak membuat saya bangga dan buta, karena semua ini Engkau yang Memilikinya, saya? hanya meminjam, hanya dititipkan saja.

FInally, saya bahagia ya Allah, tidak dengan memanipulasinya, tetapi saya pikir, saya rasa, seluruh tubuh saya ingin saya berbahagia dengan tanjakan, dengan turunan, bersuka cita dengan pahit, dengan manis, dengan getir kehidupan. Bersenda gurau dengan sepi, sendiri, bersahabat dekat dengan cinta dan benci kemudian mensinergikannya. Lalu, saya berlari-lari kecil beriringan dengan tawa dan air mata.

Aku berbahagia ya Allah, bahkan meskipun Engkau meminta jiwa untuk lepas dari raga. Bismillah semoga sampai akhir hayat saya nanti, saya tidak merepotkan, tidak menyusahkan manusia yang lainnya. Semoga kamu juga, semoga kalian pula, semoga kita semua :)