Pages

Saturday, October 1, 2011

Berbelanja di supermarket, customer review

Saya kurang bisa membedakan apa itu hypermarket dan supermarket, departement store dengan super store. Tapi, saya memiliki beberapa gambar yang saya ambil menggunakan handphone saya. Gambar ini saya ambil hampir 1 bulan yang lalu, saat mendekati hari raya.

Sedikit pembuka wacana, membuka wawasan dan mengingatkan kembali pada anda semua tentang mengapa beberapa dari kita memilih untuk berbelanja di tempat dengan konsep swalayan, supermarket, hypermart atau katakanlah konsep modern.

Mungkin karena beberapa alasan berikut, diantaranya

  1. Nyaman, dalam hal ini mengenai kebersihan saya katakan termasuk kedalam kategori -kenyamanan-
  2. Mudah mencari barang yang kita perlukan, benar begitu? ya setidaknya begitu, karena seingat saya swalayan memiliki aturan tersendiri dalam meletakkan, memposisikan barang-barang, produk-produk bazar yang mereka pasarkan
  3. Rapih, dalam artian penyusunan barang-barang yang berada di dalam swalayan
  4. Ketersediaan barang dan masih banyak lagi alasan lainnya
Tapi dari gambar berikut ini, saya mengajak anda sekalian untuk menganalisa tentang kondisi sebuah swalayan yang berada di tempat saya tinggal. Dimana beberapa rak dibiarkan kosong dan nampak tidak rapih sekali bukan?


Atau lihat gambar berikut ini, 


Kardus-kardus yang dibiarkan bertumpuk, berserakan, kesan tidak rapih alias berantakan begitu nampak.

Gambar di samping mengapa saya beri tanda dengan 'tanda panah', karena memang susunan barang yang ada di sana tidak rapih, berantakan.

Melihatnya saya langsung risih dan bisa dipastikan dengan keadaan yang tidak tertata seperti pada gambar, akan menyulitkan pelanggan untuk mencari produk yang mereka perlukan




Gambar di sebelah kanan, entahlah, tapi gantungan-gantungan itu seharunya penuh dengan makanan yang sejenis. Atau paling tidak, kalau memang stok sedang habis setidaknya susunan produk bisa dirapihkan. 
  1. Beberapa bagian rak yang kosong
  2. Tumpukan kardus yang dibiarkan begitu saja
  3. Ruang yang tersisa cukup besar, sementara produk yang dijual tidak sampai memenuhi separuh dari lebar rak yang ada, seharusnya disusun, dirapihkan kembali 








Masih tetap sama, opini saya mengenai beberapa gambar di atas adalah, berantakan, kardus dibiarkan menumpuk tepat di sebelah rak produk bazar. Selama saya berkeliling mengambil photo dari beberapa sudut supermarket ini, tidak satu pun saya lihat pegawai supermarket tersebut yang nampak membenahi.


 

Dari gambar di atas,
  1. lantai kotor, 
  2. sterofoam pembungkus buah segar dibiarkan tergeletak begitu saja,
  3. dan kembali, rak-rak yang berantakan
  4. kardus berisi tumpukan produk retail-bazar yang bertumpuk-tumpuk tak tersusun rapi 
Dan gambar yang berada di samping, berikut dengan tanda panah berwarna kuningnya. Tidak jauh berbeda dengan gambar-gambar sebelumnya. Kondisi pun tidak jauh berbeda, hanya tempatnya saya yang berbeda. Sisanya? sama, berantakan, tidak tersusun rapi, hanya sekenanya saja.







Sedangkan gambar terakhir ini, diambil ketika saya sudah mulai beranjak dari supermarket tersebut. Saya sudah dapatkan apa yang saya cari. Dan ketika saya hendak keluar dari supermarket tersebut, saya melewati tumpukan baju kok.

Dan seperti apa kondisinya? dapat kita lihat pada gambar. Selain tidak rapi, menumpuk, dan kardus pembungkus pakaian tersebut tergeletak begitu saja di lantai tanpa ada satu orang pun pegawai yang membenahinya. Meskipun tidak jauh dari situ, nampak oleh saya beberapa SPG, tapi tetap saja.

Kesimpulan, apakah anda akan tetap berbelanja di tempat yang menerangkan kondisi seperti pada beberapa gambar di atas? entahlah, karena anda berhak memilih dimana tempat anda berbelanja. Tetapi bagi saya, apabila ada supermarket atau hypermarket lain, maka saya lebih memilih ke tempat yang lain. 

Dari sisi experiental marketing, supermarket ini sudah tidak memenuhi kriteria. Dari sisi kenyamanan, bagi saya, saya sudah merasa tidak nyaman dengan -berantakan-, dengan -kotor- dan sebagainya. Tapi opini anda? anda sendiri yang membangunnya, anda sendiri pula yang menentukan apakah anda akan kembali berbelanja di tempat yang sama, atau tidak.