Pages

Saturday, February 26, 2011

Rencana yang tinggal rencana

Chapter one

Guess what, where i am right now? in Lippo karawaci mall


Crowded, melihat bagaimana manusia dari segala macam usia, dari berbagai kalangan, tumpah ruah di tempat ini. Saya agak bingung memetakan diri saya, sebagai bagian dari kerumunan masa yang terjebak di dalam arus hedonisme, modernisasi, ikut-ikutan, atau sebagai bagian dari manusia kalangan menengah ke bawah, ke menengah, atau ke atas yang mencoba 'sok' eksis.

Westlife, if i let you go,
remember me with someone that i love, and till today, till right now i still love him, and in love with him. Eventhough i don't know whether he still remember about me, still love me or not. My friend said that life must go on, ya i know, life must go on, but that man, leave a big hole in side my heart, leave a big mark in my life.

I wish i could, i wish i can see him, i wish i can meet him again, again and again.

Now stop talking about my love and my life story. Lets talk about human, their habit, their life style. Sit in Coffee Tofee with 'salty' fried pottatoes, eughhhh and mushroom soup 'not bad'. And maybe next time i'm not gonna order pottatoes anymore.

Today, i'm gonna tell you a story about how a company considering me to join and work with them or not, just because of the way i wear my clothes, and just because of the way i wear my veil. And today i will tell you how stupid i am so that stupidity makes me be unemployed, like today, this day.

Suatu hari, memang saya sudah berniat untuk keluar dari perusahaan lama tempat saya bekerja. Planning saya adalah
  1. Sekolah lagi, untuk memperdalam ilmu tentang industri karet di Malaysia, Rubber Institute Malaysia. Tapi, malang, sampai saat ini, email saya tidak juga di reply oleh pihak institute.
  2. Tetap bertahan di perusahaan lama selama 10 bulan sisanya saya habiskan untuk mengambil kelas bahasa asing seperti mandarin, jepan. Sembari mencari, menunggu kesempatan untuk kuliah lagi S2 atau studi di Rubber Institute.
  3. Hunting pekerjaan di tempat lain sembari tetap berada di perusahaan lama sampai saya mendapatkan pekerjaan.
Walhasil, planning yang ketiga berjalan, suatu hari bagian General Affair sebuah perusahaan PMA yang bergerak di bidang produksi autoparts menghubungi saya via telepon. Singkat kata, singkat cerita, mereka ingin saya datang untuk interview. Awal saya bingung, sepertinya saya tidak pernah memasukkan lamaran ke perusahaan mereka. Dan setelah beberapa kali berbicara melalui telepon, saya baru tahu kalau saya 'apply' melalui JobsDB.com

To be continued