Bismillah, mau sedikit berbagi tentang pengalaman melahirkan dengan cara operasi. Rasanya? Luar biasa he he he he.
Baiklah, awal mula kenapa anak pertama saya harus dilahirkan dengan cara operasi. Sebagai ibu-ibu muda, jauh dari orangtua dan mertua, e do do e, luar biasa ya dengan kehamilan pertama. Daku tak kuasa jauh dari kasur, jalan agak jauh sedikit, yaaaaaaaaaaa gak sampai 50 meter deh kayaknya, sudah lemas, letih, lesu, lunglai. Itu berlangsung sampai usia kehamilan 7 bulan.
Ih, lemah banget sih kamu say. Heu heu heu, bukan manja ya cintah, tapi bawaan hormonal pada saat hamil, setiap calon emak pasti gak sama. Kalau saja diriku tinggal bersama mamak ku di kampung sana, sudah pasti nasihat panjang kali lebar kali tinggi akan keluar he he he he "Ibu juga dulu hamil, jangan dibawa maunya badan untuk males-malesan, banyak gerak, blah blah blah". Heu', ya harap maklum.
Lanjut cerita, dahulu awal hamil, karena bersamaan dengan kuliah, periksalah diriku ke RS Borromeus bandung, deket kan sama kampus, tinggal nyebrang he he he. Sempat minta saran perlu bawa oksigen gak, hahahahaha, karena sulit bernafas itu deh, sering ngos-ngosan, tapi Mbah dokter berkata "gak usah, ibu gak apa-apa", ya udah deh gak jadi.
Ingat-ingat lagi, hm hm hm awal kehamilan pernah juga diresepkan penguat, karena dari swalayan bawa 3 kg buah-buahan, belum termasuk belanja keperluan harian he he he, ya maklum pas hamil anak pertama, jadi anak kosan, sendirian pula, suami tercintah nan mempesonah ada di Jekardah.
Wokeh, akhirnya tiba masanya ikut suami pindahan, kuliah tinggal sisa-sisa plus proyek tesis aja. Di Jekardah, periksalah daku dan bayi ke RS Hermina Jatinegara, dengan dr Irsyad Bustaman, ini pak dokter ramah, no Hp nya dibagikan ke pasiennya. Bahkan meskipun daku sudah tak jadi pasien beliau lagi, tetap juga dibalas pesannya.
Dan, hasil diagnosa, bayi sungsang, kurang ketuban, heu heu heu, jadilah daku sujud semakin lama, makan telur tiap harinya. Pesan pak dokter sih begitu, supaya air ketubannya banyak, daku mengikuti saja. Dan, sampai mendekati bulan lahir, bayi sholehah ini tetap setia pada posisi sungsangnya.
Menjelang lahir, diminta pulang ke kampung cyiiiiiiin sama orangtua. Daku periksa ke dr Mahmud yang praktik di RS Handayani. Bayinya tetap sungsang booooook ha ha ha. Diwanti-wanti deh, operasi gleg gleg gleg, di keluarga daku belum ada yang pernah melalui operasi untuk proses lahir bayi. Jadilah orangtua eike wanti-wanti, jangan sampai operasi. Suami sampe keluarga suami pun sama, jangan sampai operasi.
Tepat tgl 3 Juni 2013, shubuh, mules, sampai jam 11 malam dibawa ke RS Handayani, bukaan gak jalan-jalan. Sementara, panggul daku diperiksa, sempit katanya ditambah ada tulang yang menonjol. Gak tau lah diriku tulang yang mana, bentuknya gimana. Yang pasti, gak mungkin itu tulang ikan atau tulang ayam kan say.
Sambil menunggu pak suami yang tampan nan mempesona yang membuat daku tergila-gila, tiba dari Jekardah, pak dokter memberikan pilihan operasi, demi keselamatan bayi, agar tak tersangkut kepalanya di tulang panggul ibunya, heu' menelan ludah.
Pak suami pun tiba di rumah sakit, deuuuuuuh meuni kasian, pulang dari kantor, langsung cus ke kotabumi lampung utara, dan tetap tampan tentunya hahahahaha. Tand tangan lah beliau, operasi pun dilakukan jam 23.00 WIB ya sekitar itu. Dan, lahirnya Zidni Ilmi Cantabile itu, dengan berat 3.4kg panjang 49cm, pada tanggal 3 Juni 2013 di ruang operasi RS Handayani, alhamdulillah.
Selepas operasi? Karena bius seluruh badan, jadilah daku baru sadar beberapa jam kemudian. Sakit ya cyiiiiiiin habis operasi ha ha ha ha. Belum boleh minum, kalau belum kentut, gitu deh kata perawatnya. Deuuuuuuh baru kali ini deh, kentut dicari-cari, ditungguin, dinanti-nanti ahahahaha, masya Allah memang ya. Plus 1 x 24 jam, dipaksakan untuk bergerak, berjalan ke sana ke mari, meskipun nyeri membayangi perut ini.
Menurut keterangan kakek ane, yang mantri zaman baheula, kentut menandakan sistem di dalam tubuh khususon pencernaan pasca operasi, sudah berangsur normal, alias gak ada masalah, aman sentosa jaya. Habis kentut, buang air besar lah yang dinanti-nanti, semakin berangsur membaik tandanya. Alhamdulillah 3 hari kemudian, kami pun pulang. Satu minggu kemudian, daku sudah bisa jalan-jalan wara-wiri belanja ahahahaha
Okeh lah kalau begitu, pengalaman melahirkan operasi pertama kali, selesai dibagikan. Pengalaman yang kedua? Insya Allah menyusul kemudian,